Sabtu 23 Jul 2022 00:40 WIB

Mysterious Lady, Mumi Misterius Mesir yang Ditemukan Hamil dan Menderita Kanker

Mumi wanita misterius ini ditemukan di sarkofagus pendeta pria.

Rep: mgrol136/ Red: Dwi Murdaningsih
Mumi/ilustrasi
Foto: Flickr
Mumi/ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Para peneliti dari Proyek Mummy Warsawa di Polandia benar-benar dibuat terkejut dengan temuan mumi wanita misterius atau Mysterious Lady. Kejutan pertama datang saat peneliti menemukan tulang-tulang seorang wanita tak dikenal di dalam sarkofagus seorang pendeta pria.

Ilmuwan dengan cepat mulai membedah tubuh dalam upaya untuk menentukan mengapa dia ditempatkan di peti mati orang lain.

Baca Juga

Para peneliti dari proyek tersebut menerbitkan sebuah penelitian pada April 2021. Mereka lalu mengklaim bahwa mumi Misterius adalah mumi hamil pertama yang diketahui. Sebab, hasil  CT scan menemukan sisa-sisa janin di dalam rahimnya. Kelompok tersebut menghitung bahwa sang ibu meninggal sekitar minggu ke-28 kehamilan.

Sebuah publikasi lanjutan dari para peneliti Polandia, yang diterbitkan pada Januari 2022, merinci bagaimana janin telah diasinkan seperti telur di dalam mumi. Fosil janin, menurut beberapa ahli, mungkin benar-benar dimasukkan ke dalam tubuh untuk menggantikan organ yang hilang selama proses mumifikasi. 

Kini, arkeolog menemukan kejutan baru. Arkeolog menemukan gejala kanker pada mumi Mesir misterius itu. Para peneliti percaya bahwa Misterius lady yang mungkin hamil pada saat kematiannya juga menderita kanker. 

Dilansir dari Live Science, cacat tengkorak mumi menunjukkan tumor yang cukup besar di belakang mata kiri. Namun, pengujian tambahan diperlukan untuk menentukan apakah tumor itu ganas atau tidak. Mumi wanita misterius kemungkinan besar berasal dari kota Mesir kuno Thebes (Luxor modern).

Menurut sebuah posting blog oleh para peneliti dengan Proyek Mummy Warsawa, tim peneliti yang sama kini telah menyatakan bahwa Wanita Misterius kemungkinan besar menderita kanker nasofaring. Kanker ini mempengaruhi mulut, rongga hidung, dan trakea. 

Pernyataan baru ini didukung oleh kelainan pada tengkorak mumi. Namun, temuan itu belum ditinjau sejawat dan belum dilakukan pengujian kimia untuk memvalidasi temuan tersebut.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement