Senin 18 Jul 2022 01:17 WIB

Ilmuwan Terkejut, Pesawat Pemburu Bintang Ini Ternyata Bisa Menemukan Planet

Gaia baru saja menemukan dua planet mirip Jupiter.

Rep: Noer Qomariah Kusumawardhani/ Red: Dwi Murdaningsih
Foto selebaran yang tersedia 13 Juni 2022 oleh Badan Antariksa Eropa menunjukkan kesan artis dari satelit Gaia ESA yang mengamati Bima Sakti. Gambar latar belakang langit dikumpulkan dari data lebih dari 1,8 miliar bintang. Ini menunjukkan kecerahan total dan warna bintang yang diamati oleh Gaia yang dirilis sebagai bagian dari Rilis Data Awal 3 (Gaia EDR3) Gaia.
Foto: EPA-EFE/HANDOUT
Foto selebaran yang tersedia 13 Juni 2022 oleh Badan Antariksa Eropa menunjukkan kesan artis dari satelit Gaia ESA yang mengamati Bima Sakti. Gambar latar belakang langit dikumpulkan dari data lebih dari 1,8 miliar bintang. Ini menunjukkan kecerahan total dan warna bintang yang diamati oleh Gaia yang dirilis sebagai bagian dari Rilis Data Awal 3 (Gaia EDR3) Gaia.

REPUBLIKA.CO.ID, ARIZONA -- Ilmuwan Gaia terkejut setelah mengetahui bahwa pesawat ruang angkasa melihat bintang dapat berfungsi ganda sebagai pemburu planet. Dalam misi pertama, surveyor bintang lama melihat dua planet seukuran Jupiter di tempat terpencil galaksi.

Temuan itu dikonfirmasi dengan Large Binocular Telescope, di Arizona. Temuan  mengungkapkan pesawat ruang angkasa itu dapat berfungsi ganda sebagai pengintai dunia asing.

Baca Juga

Dilansir dari Space, Ahad (17/7/2022), Gaia dari Badan Antariksa Eropa (ESA) sejak dapat melihat objek terang di kejauhan, digunakan kembali untuk memeriksa transit sebuah planet melintasi bintang induknya. Para peneliti menggunakan kecerdasan buatan untuk meneliti arsip pesawat ruang angkasa untuk mencari tanda-tanda penurunan cahaya yang terjadi ketika sebuah planet sementara gerhana pendamping bintangnya.

Pemeriksaan itu tentu membuahkan hasil. “Penemuan dua planet baru itu dilakukan setelah pencarian yang tepat, menggunakan metode kecerdasan buatan,” kata rekan penulis Shay Zucker, kepala Sekolah Lingkungan dan Ilmu Bumi Porter Universitas Tel Aviv, dalam sebuah pernyataan yang mengumumkan penemuan.

Zucker menambahkan ada calon lain yang perlu dipertimbangkan. “Kami juga telah menerbitkan 40 kandidat lagi yang kami deteksi oleh Gaia. Komunitas astronomi sekarang harus mencoba untuk menguatkan sifat planet mereka, seperti yang kami lakukan untuk dua kandidat pertama,” katanya.

Dua planet baru, bernama Gaia-1b dan Gaia-2b, disebut “Jupiter panas” karena raksasa gas berotasi sangat dekat dengan bintang induknya.

Planet yang dikonfirmasi dan lusinan kandidat planet yang dicurigai menunjukkan momen nilai tambah dalam kemampuan pengamatan bintang Gaia. Terlepas dari kemampuan yang tepat untuk memetakan pergerakan bintang dan variasi kecerahannya, penemuan planet yang jauh lebih kecil dan redup telah diragukan hingga sekarang. 

Para peneliti menyarankan bahwa Gaia jika bekerja bersama observatorium lain mungkin akan dapat menemukan lebih banyak informasi tentang dunia yang jauh. Namun, sulit untuk memprediksi saat ini bagaimana Gaia akan membantu pencarian planet baru yang sedang berlangsung, dan mengkarakterisasi potensi kelayakhuniannya.

Studi ini diterbitkan pada Mei di Astronomy & Astrophysics. Penelitian dipimpin oleh mahasiswa doktoral Tel Aviv Aviad Panahi, dari Raymond and beverly Sackler School of Physics & Astronomy.

Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement