Selasa 12 Jul 2022 11:57 WIB

Virus Cacar Monyet Bermutasi dengan Cepat

Virus cacar monyet bermutasi 50 kali sejak 2018.

Virus cacar monyet
Foto:

Cacar monyet Afrika Barat fatalitasnya lebih rendah

Ada beberapa hal yang sudah diketahui tentang cacar monyet, dan pengurutan genom terbaru telah membantu para peneliti memahami wabah saat ini dengan lebih baik.

Pertama, jenis virus dalam wabah saat ini bermutasi dengan kecepatan yang luar biasa. Kedua, wabah mungkin dimulai dengan satu kasus infeksi, yang menulari orang lain di acara besar, yang memicu penyebaran virus secara masif.

Penelitian ini juga memaparkan, strain virus ini merupakan bagian dari clade cacar monyet Afrika Barat, yang umumnya dilaporkan kasusnya di Kamerun barat dan Sierra Leone dan tingkat fatalitasnya atau angka kematian kurang dari 1 persen. Clade didefinisikan sebagai sekelompok organisme yang dapat ditelusuri kembali ke nenek moyang yang sama atau garis keturunan genetik yang sama.

 Sementara itu, ada clade umum lain dari cacar monyet yang dikenal sebagai clade "Afrika Tengah". Clade ini lebih banyak ditemukan di lembah Kongo dan memiliki tingkat fatalitas hingga 10 persen.

Masa inkubasi cacar monyet membuatnya sulit dilacak

Masa inkubasi cacar monyet yang berkisar antara 5 hingga 21 hari, membuat pergerakan virus ini sulit dilacak. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah mengidentifikasi "kasus indeks" atau kasus pertama, yang dikonfirmasi sebagai orang yang melakukan perjalanan dari Nigeria ke Amerika Serikat pada awal Mei.

Namun, para peneliti di Portugal membantah klaim itu. Mereka manyebutkan ada kasus yang dikonfirmasi di Portugal dan Inggris pada akhir April.

Jika klaim para peneliti di Portugal benar, maka sesungguhnya para ilmuwan hanya mengetahui sedikit informasi mengenai virus yang menjadi wabah di Eropa dan Amerika saat ini. Termasuk bagaimana virus itu berkembang dan apa yang mungkin terjadi selanjutnya.

sumber: 

 

sumber: https://www.dw.com/id/virus-cacar-monyet-bermutasi-dengan-cepat/a-62392952

 

sumber : DW
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement