REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Meta mengumumkan sistem login baru layanan Virtual Reality (VR) miliknya. Meta secara khusus meluncurkan aplikasi baru dan tidak lagi bergantung pada aplikasi jejaring sosial Facebook.
Pengumuman itu disampaikan langsung oleh CEO Meta Mark Zuckeberg dalam unggahan Facebooknya. Dikutip dari Reuters, Jumat (8/7/2022), raksasa media sosial itu memang berencana menghapus persyaratan untuk loginke layanan VR menggunakan Facebook sejak 2021.
Aplikasi baru itu nantinya akan bernama Meta dan dengan struktur login baru. Akun Meta akan mengontrol akses tingkat perangkat dan mengelola pembelian aplikasi.
Sementara profil Meta Horizon akan mewakili kehadiran sosial pengguna dalam realitas virtual, dengan nama pengguna dan avatar terkait. Pengguna aplikasi juga akan memiliki opsi untuk menghubungkan profil mereka di Pusat Akun Meta terpadu. Pusat akun akan mengintegrasikan koneksi sosial yang ada dari Facebook, Instagram atau Messenger ke dalam pengalaman realitas virtual mereka.
Untuk akun yang tidak ditambahkan ke Pusat Akun, perusahaan hanya akan menggabungkan data pengguna di seluruh aplikasinya dan memastikan ketentuan- ketentuan terkait keamanan tetap dilakukan dengan optimal.
Sebelumnya satu pekan lalu, Chief of Product Meta Chris Cox sempat menyinggung perubahan cara kerja aplikasi- aplikasi di Meta dalam sebuah memo. Dinamakan sebagai "Project Simile" nantinya akan ada integrasi yang menghubungkan satu aplikasi ke aplikasi lain di seluruh ekosistem metaverse.
Meta memang sudah mendorong hal tersebut dengan menghadirkan fitur "Family of Apps". Dengan begitu, pengguna bisa memanfaatkan lintas aplikasi seperti Facebook, Instagram, dan WhatsApp dengan demikian Meta bisa mudah menghubungkan data satu aplikasi ke aplikasi lainnya terkait perilaku penggunanya.