Para peneliti kemudian menghitung pengaturan bersama pasangan tersebut selama kencan. Setelah kencan pertama, pasangan itu menilai minat romantis dan ketertarikan satu sama lain.
Ketika pria dan perempuan sangat sinkron dan selaras selama kencan, ketertarikan romantisnya juga tinggi. Pemimpin studi, Shir Atzil dari Departemen Psikologi di Hebrew University di Yerusalem, menyampaikan bahwa temuan itu memberikan bukti bahwa ketertarikan seksual dan romantis pada manusia melibatkan penyesuaian sosial dari sistem saraf simpatik dan perilaku motorik.
Studi juga mengungkap bahwa sinkronisasi memengaruhi lelaki dan perempuan secara berbeda. Perempuan tercatat lebih tertarik kepada pria yang menunjukkan tingkat sinkronisasi tinggi.
"Penelitian kami menunjukkan bahwa sinkronisasi perilaku dan fisiologis dapat menjadi mekanisme yang berguna untuk menarik pasangan romantis. Namun, kami masih belum tahu apakah sinkronisasi meningkatkan ketertarikan atau apakah perasaan ketertarikan menghasilkan motivasi untuk melakukan sinkronisasi," ujar Atzil, dikutip dari laman Fox News, Senin (6/6/2022).