Senin 16 May 2022 00:25 WIB

Angin Bisa Bawa Mikroplastik Sampai Lokasi Paling Terpencil di Bumi

Mikroplastik bisa berpindah dalam beberapa hari di atmosfer.

Rep: mgrol136/ Red: Dwi Murdaningsih
Ilustrasi mikroplastik.

 

Kolaborator Dr. Melanie Bergmann dari Alfred Wegener Institute di Jerman mengatakan udara memiliki lebih banyak gerakan daripada air. Akibatnya, mikro dan nano plastik dapat menyusup lebih cepat ke bagian paling terpencil dan belum berkembang di dunia kita.

Sesampai di sana, partikel mungkin berdampak pada suhu dan ekosistem lokal. Ketika partikel yang lebih gelap ini jatuh di salju dan es, misalnya, partikel ini mengubah umpan balik es-albedo, mengurangi kapasitasnya untuk memantulkan sinar matahari dan mempercepat pencairan.

Daerah air asin yang lebih gelap menyerap lebih banyak radiasi matahari, menghangatkan lautan bahkan lebih. Partikel mikroplastik juga dapat bertindak sebagai inti kondensasi untuk uap air di atmosfer, mempengaruhi pembentukan awan dan, dalam jangka panjang, iklim.

Para peneliti juga menemukan bahwa lingkungan laut mengangkut sejumlah besar partikel ini. Mikroplastik dari zona pesisir ditemukan di laut melalui pasir pantai yang terdegradasi, menurut penelitian awal.

Semprotan laut, angin, dan ombak bergabung untuk menciptakan gelembung udara di air yang mengandung mikroplastik. Partikel dilepaskan ke atmosfer ketika gelembung pecah. 

 

Dengan demikian, kombinasi transportasi udara dan laut dapat digunakan untuk mencapai tempat-tempat terpencil dan bahkan Arktik. Akibatnya, sangat penting untuk memahami interaksi antara atmosfer dan air untuk memutuskan ukuran dan jumlah partikel yang diangkut.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement