Senin 11 Apr 2022 00:06 WIB

Astronom Merinding Saat Identifikasi Galaksi Terjauh, Jaraknya 13 Miliar Tahun Cahaya

Galaksi HD1 mungkin terbentuk 330 juta tahun setelah Big Bang.

Rep: Noer Qomariah Kusumawardhani / Red: Dwi Murdaningsih
Astronom mengidentifikasi HD1 sebagai galaksi terjauh.
Foto: Harikane et al via science alert
Astronom mengidentifikasi HD1 sebagai galaksi terjauh.

REPUBLIKA.CO.ID, CAMBRIDGE -- Sebuah objek merah menyala di alam semesta awal telah diidentifikasi sebagai galaksi terjauh yang ditemukan hingga saat ini. Para astronom mengungkapkan objek ini adalah sebuah galaksi yang ada 330 juta tahun setelah Big Bang.

Cahaya redupnya, yang terbentang oleh perluasan Semesta, harus menempuh perjalanan 13,5 miliar tahun cahaya untuk mencapai Bumi. Para penemunya menamai galaksi HD1. Penamaan itu mewakili sesuatu yang misterius.

Baca Juga

Para ilmuwan tidak sepenuhnya yakin apa galaksi itu. Mereka belum bisa menyimpulkan apakah itu galaksi ledakan bintang, yang secara positif bergolak dengan pembentukan bintang, atau quasar, dengan lubang hitam supermasif besar yang aktif di pusatnya.

Pertumbuhan lubang hitam ke ukuran supermasif begitu cepat setelah semesta mengedipkan mata menjadi tantangan bagi model pembentukan dan evolusi lubang hitam.

“Menjawab pertanyaan tentang sifat sumber yang begitu jauh dapat menjadi tantangan,” kata astrofisikawan Fabio Pacucci dari Harvard & Smithsonian Center for Astrophysics, dilansir dari Sciencealert, Kamis (7/4/2022).

Pacucci mengungkapkan ini seperti menebak kebangsaan sebuah kapal dari bendera yang dikibarkan, saat berada jauh di darat, dengan kapal di tengah badai dan kabut tebal.

“Orang mungkin bisa melihat beberapa warna dan bentuk bendera, tapi tidak secara keseluruhan. Ini pada akhirnya merupakan permainan analisis yang panjang dan mengesampingkan skenario yang tidak masuk akal,” ujarnya.

Mendeteksi objek dari alam semesta awal sangat sulit. Bahkan quasar, objek paling terang di seluruh kosmos, diredupkan melintasi jangkauan ruang-waktu yang luas, sampai-sampai teleskop yang paling kuat berjuang untuk menangkap cahayanya. HD1 ditemukan sebagai bagian dari survei untuk menemukan galaksi di awal semesta, yang hasilnya dirinci dalam makalah yang diterima untuk dipublikasikan di The Astrophysical Journal, dan juga tersedia di arXiv.

Baca juga : Jepang Usul Penggunaan Komputer Kuantum Domestik Pertama

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement