Selasa 15 Mar 2022 10:20 WIB

Twitter Batalkan Fitur Timeline yang tidak Teratur

Pengguna mengeluhkan sulit melihat tweet dalam urutan kronologis.

Rep: Meiliza Laveda/ Red: Dwi Murdaningsih
Twitter. Twitter mengumumkan pada Senin (14/3/2022) telah menarik fitur terbaru perubahan kronologi di beranda.
Foto: Reuter
Twitter. Twitter mengumumkan pada Senin (14/3/2022) telah menarik fitur terbaru perubahan kronologi di beranda.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Pekan lalu, Twitter memperkenalkan fitur terbaru yang dinilai terburuk oleh warganet. Fitur tersebut adalah fitur timeline atau linimasa secara tidak teratur. Perubahan tersebut pertama kali tersedia di iOS dan akan menyusul di Android serta web.

Menanggapi perubahan ini, warganet menolak karena pengguna akan lebih sulit melihat tweet dalam urutan kronologis. Menyusul penolakan yang signifikan, Twitter mengumumkan pada Senin (14/3/2022) telah menarik fitur terbaru.

Baca Juga

“Kami mendengar Anda, beberapa dari kalian selalu ingin melihat tweet terbaru terlebih dahulu. Kami telah mengganti timeline kembali seperti semula dan menghapus pengalaman tab untuk saat ini,” kata Twitter.

Beberapa pengguna berbagi kritik terhadap perubahan segera setelah pengumuman fitur baru itu karena umpan terbaru lebih disukai daripada umpan beranda bagi banyak orang. Umpan beranda yang tidak berurutan terkadang dapat membingungkan, khususnya bagi orang yang menggunakan Twitter untuk mendapatkan informasi terbaru, seperti berita terkini perang di Ukraina.

Namun, pihak Twitter mengaku akan mengatasi masalah itu dan tampaknya perubahan awal tidak akan berjalan sesuai rencana. “Kami menanggapi umpan balik dengan serius dan dalam kasus ini, kami mendengar Home & Latest yang baru disematkan tidak memberi Anda tingkat kontrol atas timeline yang Anda inginkan," kata Juru Bicara Twitter Shaokyi Amdo dalam sebuah pernyataan, dilansir The Verge, Selasa (15/3/2022).

Namun, berdasarkan apa yang dikatakan Twitter, tampaknya mereka mungkin sedang menyelidiki kemungkinan perubahan lain pada timeline di masa mendatang. “Memberikan pilihan dan kontrol kepada orang-orang atas pengalaman Twitter mereka sangat penting,” kata VP Produk Konsumen Twitter Jay Sullivan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement