Jumat 11 Mar 2022 06:06 WIB

Listrik PLTN Chernobyl Padam, Apa Risikonya?

Unit bahan bakar nuklir bekas tak lagi bisa didinginkan, transmisi data berhenti.

Rep: Noer Qomariah Kusumawardhani / Red: Dwi Murdaningsih
PLTN Chernobyl.
Foto:

 

Sementara itu, pejabat dari Badan Energi Atom Internasional PBB (IAEA) telah menyatakan keprihatinan yang meningkat untuk kesejahteraan staf di Chernobyl, yang telah disandera di pabrik selama dua pekan. Pekerja biasanya akan meninggalkan pabrik radioaktif setelah jam kerja berakhir tetapi sekarang terpaksa tinggal di lokasi.

Sistem yang dibuat untuk memantau bahan nuklir di fasilitas limbah radioaktif Chernobyl berhenti mengirimkan data ke pengawas nuklir PBB pada Selasa (8/3/2022).

Pengamanan adalah tindakan teknis yang digunakan IAEA untuk melacak bahan nuklir dan memastikannya tidak jatuh ke tangan yang salah. Dengan offline ini, IAEA tidak memiliki cara untuk mengetahui lokasi bahan nuklir pembangkit. Hal ini meningkatkan kemungkinan bahwa itu bisa jatuh ke tangan yang salah.

IAEA mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa transmisi data jarak jauh dari sistem pemantauan perlindungan yang dipasang di pembangkit listrik tenaga nuklir Chernobyl telah hilang.

Sementara para pekerja memiliki akses ke makanan dan air, serta obat-obatan sampai batas tertentu. Staf di fasilitas tersebut bertanggung jawab untuk menonaktifkan lokasi dan memastikan pembuangan bahan radioaktif yang aman di dalam reaktor pembangkit yang tidak berfungsi.

Namun, sejak pendudukan Rusia di Chernobyl, pekerjaan itu ditunda. Sebelum listrik padam, pekerja hanya bisa dihubungi melalui email.

“Saya sangat prihatin dengan situasi sulit dan penuh tekanan yang dihadapi staf di pembangkit listrik tenaga nuklir Chernobyl dan potensi risiko yang ditimbulkannya untuk keselamatan nuklir,” kata Direktur Jenderal IAEA Rafael Grossi dalam pernyataannya.

 

“Saya meminta pasukan yang mengendalikan lokasi secara efektif untuk segera memfasilitasi rotasi personel yang aman di sana,” ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement