REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Studi tentang pemikiran dan perilaku orang-orang yang menonton Materi Pelecehan Seksual Anak (CSAM) daring telah mengungkapkan temuan baru. Mereka yang menonton materi ilegal berisiko tinggi untuk terus menghubungi atau melecehkan anak secara langsung.
Menurut laporan yang diterbitkan Stanford Internet Observatory’s Journal of Online Trust and Safety, hampir setengah responden 42 persen telah mencari kontak langsung dengan anak-anak melalui platform daring setelah menonton CSAM.
Sementara 58 persen merasa takut karena melihat CSAM dapat menyebabkan mereka melakukan pelecehan secara langsung. Studi itu merupakan hasil penelitian inovatif selama berbulan-bulan oleh kelompok hak asasi manusia (HAM) Finlandia bernama Protect Children.
Para peneliti menempatkan survei di darknet yang ditandai dengan kode yang digunakan oleh orang-orang yang mencari CSAM. Sekitar 15 ribu orang merespons dan peneliti melakukan studi terperinci pada 1.500 orang yang menjawab penuh survei tersebut.
Peneliti Spesialis Protect Children Tegan Insoll mengatakan pihaknya memiliki studi peer-review untuk membuktikan bahwa menonton CSAM dapat meningkatkan risiko kontak. Studi ini dilakukan seiring meningkatnya jumlah pria yang ditangkap di Inggris dan di tempat lain karena menonton CSAM.
“Banyak pelanggar mengklaim bahwa menonton CSAM tidak sampai melukai anak-anak secara langsung. Namun, kami menemukan itu dapat meningkatkan risiko kontak dan faktor lain yang terkait dengan perilaku berbahaya,” kata Insoll, dikutip The Guardian, Selasa (1/3).
Penelitian telah menunjukkan sebagian besar responden pertama kali melihat CSAM secara daring sebelum mereka berusia 18 tahun. “Ini adalah masalah HAM yang sangat besar. Anak-anak memiliki hak atas kesejahteraan dan kesehatan, termasuk dilindungi dari kekerasan seksual. Kami bekerja dengan orang-orang di seluruh dunia untuk menunjukkan pentingnya menghapus CSAM dari internet,” ujarnya.
Satu-satunya saluran bantuan di Inggris yang melayani orang-orang yang ingin berhenti melihat CSAM secara daring telah melaporkan adanya peningkatan dalam jumlah orang yang menelepon. Saluran bantuan yang bernama Stop it Now! mendukung orang-orang yang mengkhawatirkan pikiran atau perilaku seksual atau orang lain terhadap anak-anak.
Data baru yang diterbitkan pada Selasa (1/3/2022) melaporkan 165 ribu orang telah menghubungi mereka secara daring atau melalui telepon selama tahun 2021. Jumlah tersebut merupakan dua kali lipat dari tahun sebelumnya.
Para ahli di badan amal itu mengatakan peningkatan isolasi dan kehilangan pekerjaan selama pandemi selama dua tahun terakhir telah berkontribusi pada jumlah orang yang melapor dan lebih dari 2.000 orang mengunjungi Stop it Now!.
Direktur Stop It Now! Donald Findlater mengatakan banyak dari mereka yang mengubunginya memulai di situs porno utama dan merasa mereka membutuhkan konten yang lebih ekstrem. “Beberapa dari mereka berjuang dengan minat seksual pada anak-anak dan berpikir hanya dengan menontonnya adalah cara untuk mengelola minat itu. Semua orang perlu tahu ini ilegal dan anak-anak dirugikan,” kata Findlater.