Selasa 01 Mar 2022 07:29 WIB

TikTok akan Perpanjang Durasi Video Hingga 10 Menit

Sebelumnya, durasi panjang video di TikTok hanya tiga menit.

Rep: Meiliza Laveda/ Red: Nora Azizah
Setelah TikTok meluncurkan fitur video berdurasi tiga menit, tampaknya sekarang itu bukan video terlama yang bisa dibuat pengguna.
Foto: Pixabay
Setelah TikTok meluncurkan fitur video berdurasi tiga menit, tampaknya sekarang itu bukan video terlama yang bisa dibuat pengguna.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Setelah TikTok meluncurkan fitur video berdurasi tiga menit, tampaknya sekarang itu bukan video terlama yang bisa dibuat pengguna. Pada Senin (28/2/2022), perusahaan mengumumkan akan memperluas durasi maksimum video menjadi 10 menit.

Pembaruan tersebut merupakan peningkatan terbesar dan akan diluncurkan secara global. “Kami selalu memikirkan cara baru untuk membawa nilai bagi komunitas kami dan memperkaya pengalaman TikTok,” kata juru bicara perusahaan dalam sebuah pernyataan yang diberikan kepada The Verge.

Baca Juga

Tahun lalu, TikTok memperkenalkan video panjang yang memberi pengguna lebih banyak waktu untuk membuat dan terhibur di TikTok. Setelah melihat reaksi itu, TikTok kemudian memutuskan untuk meluncurkan video berdurasi 10 menit.

“Kami harap fitur ini akan membuka lebih banyak peluang kreatif bagi kreator di seluruh dunia,” tambahnya.

Beberapa pengguna diberi pemberitahuan dalam aplikasi, seperti yang dibagikan di Twitter oleh Konsultan dan Analis Media Sosial Matt Navarra. “TikTok merayap masuk ke wilayah YouTube. Sekarang saya dapat mengunggah video hingga 10 menit,” kata Navara.

Meskipun popularitas TikTok yang meroket didasarkan pada aliran video pendek tanpa akhir yang dirancang untuk menarik perhatian pengguna, perusahaan telah mendorong konten yang lebih panjang untuk sementara waktu. Video yang lebih panjang memungkinkan TikTok dapat bersaing dengan YouTube dan menangkap pengguna yang lebih tua serta meningkatkan waktu keterlibatan secara keseluruhan di aplikasi.

Namun, peralihan konten yang lebih panjang dapat merugikan perusahaan dengan membatasi jumlah data yang dapat dikumpulkan dari kebiasaan menonton pengguna. Di saat yang sama, para pesaing TikTok menawarkan konten video pendek. Misal, Instagram dengan Reel, YouTube dengan Short, dan Snapchat dengan Spotlight.

Dikutip The Verge, Selasa (1/3/2022), Navarra mengatakan konten dengan bentuk yang lebih panjang secara umum lebih mudah untuk dimonetisasi dan membuat orang tetap berada di platform lebih lama. Akan tetapi, ia mengatakan TikTok perlu mencari tahu bagaimana memposisikan dan menyajikan video-video ini di platformnya dengan tepat.

“Mereka dapat membuat beranda khusus untuk konten yang lebih panjang. Sebab, konten berdurasi panjang tidak baik di umpan vertikal yang diisi dengan video lebih pendek yang biasa dilakukan dan dilihat orang dengan cepat,” kata Nevarra.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement