Peneliti berharap informasi itu dapat melengkapi skenario manajemen risiko SARS-CoV-2 untuk berbagai pengaturan sekolah dan ekstrakurikuler. Dengan begitu, orang tua lebih tenang melepas anak bersekolah secara luring.
Walaupun data memberikan wawasan tentang mengapa anak-anak mungkin lebih kecil kemungkinannya untuk tertular Covid-19, tetap ada beberapa peringatan. Faktor lain tetap bisa berperan dalam membuat anak terinfeksi.
"Penelitian tambahan diperlukan untuk menetapkan spesifikasi lebih lanjut dari rekomendasi yang valid untuk kegiatan sekolah," kata para peneliti lewat studinya, dikutip dari laman Express.co.uk, Jumat (25/2/2022).
Dalam perspektif Covid-19 yang lebih luas, pandemi tetap berdampak kepada kelompok usia belia di berbagai aspek kendati risiko mereka terinfeksi Covid-19 lebih rendah. Kebijakan pembatasan akibat pandemi berdampak pada psikis serta relasi sosial anak.
Format sekolah yang berubah menjadi daring, tidak bisa bertemu teman, terpisah dari keluarga, atau ketika ada orang terdekat yang positif Covid-19 dapat mengimbas kondisi mental anak. Begitu juga bagi sebagian anak yang mungkin kehilangan orang yang dicintai karena Covid-19.