Keuntungan ini bisa ditawarkan perusahaan startup bernama S hoch 4. Perusahaan ini membuat satelit kecil lebih cerdas. Tepatnya lewat teknik berukuran kecil. Kubus kecil ini membuat satelit di ruang angkasa bisa diarahkan secara tepat.
Profesor Klaus Schilling, yang menggagas sistem satelit pandai berukuran kecil ini menjelaskan ukuran satelit jadi tambah kecil, tapi tidak berarti kemampuannya juga kecil, begitu ditekankan Schilling.
"Tapi karena ukurannya kecil, orang bisa meluncurkan lebih banyak, dengan harga sama."
Satelit kecil yang pandai
Satelit-satelit kecil dirangkai ibaratnya komputer dan dengan komponen-komponen standar. Satelitnya bisa dibuat secara massal dan komponennya bisa ditukar dengan cepat. Itu membuatnya fleksibel.
S hoch 4 sudah meluncurkan satelit-satelit kecil ke ruang angkasa, di mana satelitnya saling berkomunikasi dan mengorganisir diri secara otonom. Rangkaian sistem satelit misalnya, bisa membuat peta penyebaran asap, jika ada gunung meletus. Itu sangat penting bagi lalu lintas pesawat terbang.
Seluruh Eropa sedang mengalami demam New Space. Di Norwegia, tahun ini akan didirikan stasiun ruang angkasa baru, dan jadi tempat peluncuran roket-roket kecil. Ini yang pertama di Eropa. Rencananya, dari sana jugalah, Rocket Factory Augsburg akan meluncurkan roket-roket kecil buatan mereka.
sumber: https://www.dw.com/id/jerman-bertekad-ikut-ramaikan-ruang-angkasa/a-60428236