Rabu 09 Feb 2022 11:02 WIB

TikTok Bakal Larang Video dengan Konten-Konten Ini

TikTok juga akan menghapus video yang mempromosikan gejala gangguan makan.

Rep: Meiliza Laveda/ Red: Dwi Murdaningsih
Logo aplikasi TikTok muncul di Tokyo pada 28 September 2020.
Foto: AP/Kiichiro Sato
Logo aplikasi TikTok muncul di Tokyo pada 28 September 2020.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – TikTok memperbarui pedoman komunitasnya dan meluncurkan sejumlah fitur baru yang akan mendukung kesejahteraan penggunanya. Beberapa perubahan kebijakan menindak konten yang sebelumnya dikecam. Ini termasuk video yang dikritik karena mendukung gangguan makan dan tantangan viral yang berbahaya.

Perusahaan mengumumkan mulai menghapus video yang mempromosikan gejala gangguan makan dan olahraga berlebihan. Meskipun konten yang mendukung gangguan makan sudah dilarang di platform, tetapi laporan berita berulang kali menunjukkan pengguna diperlihatkan video yang menampilkan kebiasaan makan yang tidak sehat.

Baca Juga

Selama sidang kongres pada Oktober lalu, para senator mendesak perwakilan TikTok untuk lebih melindungi pengguna berusia muda. “Kami membuat perubahan ini setelah berkonsultasi dengan pakar gangguan makan, peneliti, dan dokter karena kami memahami orang dapat berjuang dengan pola dan perilaku makan yang tidak sehat tanpa memiliki diagnosis gangguan makan,” kata TikTok pada Selasa (8/2/2022).

Perubahan kebijakan juga menambah larangan ideologi kebencian, deadnaming, misgender, misogini, serta konten yang mempromosikan terapi konversi. Selain menambahkan lebih banyak detail pada kebijakan, TikTok mengatakan akan merilis serangkaian video yang dibuat dengan pembuat konten untuk membantu pengguna menilai konten yang mereka temukan.

Dikutip The Verge, Rabu (9/2), video akan muncul dengan tagar #SaferTogether di halaman Discover. Menurut laporan transparansi TikTok, lebih dari 91 juta video, terhitung sekitar satu persen dari video yang diunggah dihapus karena pelanggaran konten pada kuartal ketiga tahun 2021.

“Kami menggunakan kombinasi teknologi dan orang-orang untuk mengidentifikasi dan menghapus pelanggaran Pedoman Komunitas kami. Kami akan terus melatih sistem otomatis dan tim keamanan untuk menegakkan kebijakan kami,” tambahnya. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement