Senin 07 Feb 2022 13:13 WIB

Alasan Tren Dance TikTok Buat Pengguna Ketagihan

Sejak pandemi, aplikasi media sosial TikTok menjadi hits secara global.

Rep: Meiliza Laveda/ Red: Dwi Murdaningsih
Logo aplikasi TikTok muncul di Tokyo pada 28 September 2020.
Foto: AP/Kiichiro Sato
Logo aplikasi TikTok muncul di Tokyo pada 28 September 2020.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Sejak pandemi, aplikasi media sosial TikTok menjadi hits secara global. Banyak orang dari seluruh dunia menghabiskan waktunya untuk bermain TikTok. Ada yang yang hanya menggulir linimasa dan ada pula yang mengikuti tren TikTok.

Salah satu tren TikTok yang sampai sekarang terkenal adalah Dance TikTok. Tren Dance TikTok datang dengan gerakan dan iringan musik yang berbeda. Salah seorang Siswa Cornal Niko Nguyen mengaku menghabiskan sebagian besar waktu liburan musim dingin untuk bermain TikTok.

Baca Juga

“Meskipun saya tidak menggulir tentang tren tarian Renegade dan beberapa tips yang saya tidak pernah gunakan, saya mulai memperhatikan tren TikTok ada dimana-mana,” kata Nguyen.

Tidak dapat disangkal bahwa ada kekuatan besar dalam diri kita untuk memeriksa aplikasi dan sering memeriksanya. Namun mengapa video tren tarian membuat orang ketagihan?

Menonton tren tarian memicu lonjakan hormon dopamin

Dikutip The List, Senin (7/2), saat ini video Dance di TikTok sedang tren dan kekinian. Oleh karena itu, pengguna yang menonton atau membuat ulang tarian segera merasakan keterlibatan sosial. Selain itu, video pendek platform mampu menahan rentang perhatian pengguna yang pendek.

Kerap kali, pengguna merasakan adanya kesenangan setelah menonton video menari yang cepat dan memuaskan. Kesenangan ini disebabkan oleh lonjakan hormon perasaan baik yang bernama dopamin. Dopamin dapat memberikan kesenangan instan kepada pengguna.

Orang-orang di belakang aplikasi TikTok tahu video tarian cepat bisa berdampak besar pada suasana hati dan pikiran. Rata-rata, pengguna menghabiskan sekitar 52 menit sehari di TikTok dan jumlah pengguna aktif lebih dari Twitter, Reddit, Snapchat, dan Pinterest.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement