Senin 07 Feb 2022 11:23 WIB

Ilmuwan Temukan Gunung Super, 3 Kali Lebih Panjang dari Himalaya

Supermountain ini diduga menjadikan Bumi lebih ramah terhadap kehidupan.

Rep: Noer Qomariah Kusumawardhani / Red: Dwi Murdaningsih
Himalaya, Nepal
Foto:

Dalam studi baru mereka, para peneliti memeriksa zirkon dengan jumlah lutetium yang rendah unsur tanah langka yang hanya terbentuk di dasar pegunungan tinggi. Data tersebut mengungkapkan dua “lonjakan” pembentukan supermountain ekstensif dalam sejarah Bumi. Satu satu berlangsung dari sekitar dua miliar hingga 1,8 miliar tahun yang lalu. Yang kedua berlangsung dari 650 juta hingga 500 juta tahun yang lalu.

Dua supermountain yang dimaksud adalah supermountain Nuna dan supermountain Gondwana.

Pembentukan Supermountain Nuna, bertepatan dengan kemunculan sel eukariotik pertama di Bumi yang akhirnya berevolusi menjadi tumbuhan, hewan, dan jamur. 

Supermountain Transgodwanan bertepatan dengan kemunculan hewan besar pertama 575 juta tahun lalu dan ledakan Kambrium 45 juta tahun kemudian, ketika sebagian besar kelompok hewan muncul dalam catatan fosil,” kata Zhu.

Peneliti mengatakan saat kedua gunung terkikis, mereka akan membuang sejumlah besar nutrisi seperti besi dan fosfor ke laut melalui siklus air. Nutrisi ini dapat secara signifikan mempercepat siklus biologis di lautan, mendorong evolusi ke kompleksitas yang lebih besar. 

Selain limpahan nutrisi ini, pegunungan yang terkikis mungkin juga melepaskan oksigen ke atmosfer, membuat Bumi semakin ramah bagi kehidupan yang kompleks.

Baca juga : KSP: Pemindahan IKN Keseriusan Indonesia Hadapi Pemanasan Global

Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement