Rabu 02 Feb 2022 11:42 WIB

Ilmuwan Konfirmasi Adanya Asteroid Trojan Bumi Terbesar, Berbahaya?

Sejauh ini, ilmuwan telah menamukan 2 asteroid trojan Bumi.

Rep: Noer Qomariah Kusumawardhani / Red: Dwi Murdaningsih
Asteroid/ilustrasi
Foto:

Asteroid tipe C berwarna gelap, mengandung banyak karbon, dan merupakan jenis asteroid yang paling umum di Tata Surya. Temuan ini juga menunjukkan bahwa XL5 2020 tidak akan selamanya menjadi asteroid Trojan. Ia akan tetap stabil pada posisinya setidaknya selama 4.000 tahun lagi. Namun, pada akhirnya ia akan terganggu secara gravitasi dan melarikan diri untuk mengembara melalui ruang angkasa.

XL5 2020 dan 2010 TK7 mungkin bukan hanya dua tersebut yang merupakan Trojan Bumi. Mungkin ada lebih banyak Trojan Bumi yang sejauh ini terdeteksi saat mereka muncul di dekat Matahari di langit.

Pencarian, dan pengamatan Trojan Bumi harus dilakukan dekat dengan matahari terbit atau terbenam, dengan teleskop mengarah ke dekat cakrawala. SOAR mampu menunjuk ke bawah hingga 16 derajat di atas cakrawala, sementara banyak teleskop 4 meter (dan lebih besar) tidak dapat membidik serendah itu.

“Ini adalah pengamatan yang sangat menantang, membutuhkan teleskop untuk melacak dengan benar pada batas ketinggian terendah, karena objek itu sangat rendah di ufuk barat saat fajar,” kata Briceno.

Trojan Bumi terbuat dari bahan primitif yang berasal dari kelahiran Tata Surya. Trojan Bumi dapat mewakili beberapa blok bangunan yang membentuk planet kita, mereka adalah target yang menarik untuk misi luar angkasa di masa depan.

 

“Jika kita dapat menemukan lebih banyak Trojan Bumi, dan jika beberapa dari mereka dapat memiliki orbit dengan kemiringan yang lebih rendah, mereka mungkin menjadi lebih murah untuk dijangkau daripada Bulan kita. Jadi mereka mungkin menjadi basis ideal untuk eksplorasi lanjutan Tata Surya, atau bahkan bisa menjadi sumber dari sumber daya,” ujar Briceno.

Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement