Sabtu 29 Jan 2022 14:32 WIB

Kandidat Terapi Potensial untuk Pasien Omicron

Peneliti mengungkap terapi potensial untuk pasien omicron.

Rep: Santi Sopia/ Red: Reiny Dwinanda
Obat Covid-19 (ilustrasi). Beberapa kandidat terapi menjanjikan telah diusulkan untuk pengobatan pasien Covid-19 terkait varian omicron.
Foto:

Dalam penelitian ini, sel paru A549 yang mengekspresikan reseptor angiotensin-converting enzyme (ACE2) dan transmembran serine protease 2 (TMPRSS2) juga digunakan karena mudah terinfeksi oleh SARS-CoV-2. Untuk tujuan ini, sel A549 diinfeksi varian delta, omicron 1, dan omicron 2.

Jumlah sel yang terinfeksi ditentukan dengan pewarnaan imunofluoresensi. Eksperimen infeksi diulangi dengan sel-sel di mana protein 5 (MDA5) yang terkait dengan diferensiasi melanoma dan gen I yang diinduksi asam retinoat (RIG-I) dihilangkan.

MDA5 dan RIG-I adalah reseptor pengenalan pola yang memediasi respons IFN sel inang dalam sel yang terinfeksi virus. Tanpa reseptor ini, sel tidak akan mampu menghasilkan respons IFN setelah terjadinya infeksi virus.

Dengan tidak adanya MDA5 dan RIG-I, varian omicron direplikasi dengan varian delta. Secara keseluruhan, percobaan ini menunjukkan bahwa varian omicron memiliki kapasitas infeksi yang lebih rendah karena mereka dihambat oleh respons IFN sel inang.

Isolat omicron sensitif terhadap perlakuan IFN. Lebih lanjut, efek antivirus IFNβ diukur dengan kombinasi pemberian remdesivir dan nirmatrelvir yang dikandung paxlovid.

Isolat omicron tampak sensitif terhadap terapi IFN. Lebih lanjut, IFNβ, dalam kombinasi dengan nirmatrelvir dan remdesivir, menunjukkan peningkatan efek antivirus.

Apa kesimpulannya?

Varian omicron dari SARS-CoV-2 tampaknya kurang efektif daripada varian delta dalam memusuhi respons IFN sel inang, yang tampaknya unik untuk varian omicron.

Hingga saat ini, ada beragam laporan tentang hasil pada pasien Covid-19 yang diobati dengan beragam IFN. Studi saat ini menyajikan IFN sebagai pilihan yang menjanjikan untuk pengobatan pasien yang terinfeksi varian omicron.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement