Rabu 26 Jan 2022 19:31 WIB

Set Top Box Gratis untuk Rumah Tangga Miskin, Begini Alurnya

Perangkat ini akan dibagikan mulai 15 Maret hingga 30 April 2022.

Ilustrasi TV Digital.
Foto: Www.freepik.com
Ilustrasi TV Digital.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --  Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) menjelaskan rencana alur distribusi perangkat set top box tahap pertama untuk rumah tangga miskin. Perangkat ini akan dibagikan mulai 15 Maret hingga 30 April 2022.

Set Top Box adalah alat untuk mengkonversi sinyal digital menjadi gambar dan suara yang dapat ditampilkan di TV Analog biasa. Alat ini diperlukan untuk konversi TV analog menjadi TV digital.

Baca Juga

Analog switch off (ASO) atau penghentian siaran analog dibagi menjadi tiga tahap. Tahap pertama pada 30 April 2022 untuk 56 wilayah siaran di 166 kabupaten/kota, tahap kedua pada 25 Agustus 2022 untuk 31 wilayah siaran di 110 kabupaten/kota, dan tahap ketiga pada 2 November 2022 untuk 25 wilayah siaran di 65 kabupaten/kota.

 

Direktur Jenderal Sumber Daya dan Perangkat Pos dan Informatika Kominfo, Ismail dalam rapat dengar pendapat (RDP) dengan Panitia Kerja Digitalisasi Penyiaran Komisi I DPR RI mengatakan proses distribusi set top box untuk rumah tangga miskin akan dilakukan secara pintu ke pintu (door to door).

"Pihak penyelenggara logistik ini yang akan door to door membawa set top box ke penerima bantuan," ujar Ismail.

Dalam distribusi, Kominfo akan menggandeng pihak ketiga yang bertanggung jawab secara kontraktual dalam proses penyaluran sekaligus validasi. Berdasarkan data yang ditampilkan dalam paparan, proses distribusi set top box akan dimulai dengan pengiriman logistik set top box ke gudang penyelenggara di 341 Kabupaten/kota.

Setelah itu, petugas akan mendistribusikan set top box dari pintu ke pintu ke penerima bantuan. Petugas lalu melakukan verifikasi dan validasi data penerima bantuan berdasarkan KTP, kartu keluarga (KK), dan kepemilikan TV. Apabila data tidak sesuai, maka set top box akan dikembalikan ke gudang.

Tahap selanjutnya adalah serah terima set top box sekaligus instalasi sampai perangkat dapat beroperasi dan berfungsi dengan baik. Saat set top box telah terinstal, akan muncul QR code pada layar tv. Petugas lalu memindai QR code tersebut melalui aplikasi WhatsApp dan menginput nama, NIK/KK, alamat, serta foto penerima bantuan dan KTP.

Ismail mengatakan keberadaan QR code tersebut untuk menjamin bahwa set top box yang didistribusikan tepat sasaran. Di dalam QR code itu terdapat sejumlah data, termasuk lokasi dan produsen set top box.

"Data yang ada di QR code ini yang nanti akan terhubung dengan pusat data kami. Jadi ketika pertama kali, petugas yang akan menghubungkan atau membagikan kemudian validasi perangkat set top box itu. Dengan adanya QR code itu maka semua data-data itu akan langsung terhubung ke pusat data kami," kata dia.

Terakhir, petugas menyiapkan berita acara serah terima yang sah dan dapat dipertanggungjawabkan. Dalam proses pendistribusian set top box untuk rumah tangga miskin, Kominfo mengacu pada Data Terpadu Kesejahteraan Sosial dari Kementerian Sosial. Menurut data tersebut, sebanyak 6.737.971 rumah tangga miskin tinggal di wilayah terdampak ASO.

Pemerintah menyiapkan 1 juta unit set top box, sementara penyelenggara multipleksing berkomitmen menyediakan 4.177.760 unit set top box. Adapun kekurangan set top box yang belum terpenuhi untuk rumah tangga miskin masih dalam proses pencarian solusi atau jalan keluar.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement