REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ericsson IndustryLab Future of Enterprises memproyeksikan 80 persen dari aktivitas perusahaan manufaktur dunia akan menjadi otomatisasi dalam sekitar sepuluh tahun ke depan atau pada 2030. "Sebagian besar perusahaan manufaktur diprediksi menjadi setidaknya 80 persen otomatis dalam kurun waktu 10 tahun, dengan banyak yang berharap untuk melihat setidaknya dua kali lipat peningkatan penggunaan berbagai perangkat yang mendukung ICT (Teknologi Informasi Komunikasi) lima tahun ke depan," kata laporan Ericsson IndustryLab sebagaimana dikutip keterangan resmi, Kamis (13/1/2022).
Perangkat tersebut meliputi software AI, video recognition, augmented & virtual reality, kendaraan berpemandu otomatis, dan exoskeletons. Sebagai penutup tubuh eksternal, exoskeletons dapat memberikan peningkatan kekuatan, presisi, dan daya tahan bagi karyawan produksi, melalui perlindungan pada bagian tubuh seperti tangan, lengan, atau bahkan pakaian seluruh tubuh.
Laporan terbaru ini membahas secara mendalam masa depan industri manufaktur, dengan mengumpulkan pandangan dari sekitar 145 juta karyawan produksi yang berasal dari 22 pasar. Laporan Ericsson juga menemukan bahwa sebagian besar perusahaan manufaktur tidak mengalami dampak terburuk dari pandemi COVID-19 global, dengan 69 persen melaporkan kinerja keuangan yang tidak berubah, atau bahkan meningkat, sejak masa lockdown dimulai.
Namun, dalam menanggapi persaingan global yang ketat dan tekanan konstan untuk meningkatkan produktivitas dan efisiensi, sebanyak delapan dari 10 perusahaan manufaktur menyatakan bahwa mereka saat ini beroperasi di bawah target cost-cutting.S ementara itu, Head of Ericsson Indonesia Jerry Soper mengatakan di tengah berbagai tantangan global, terutama dampak pandemi COVID-19, sektor industri manufaktur di Indonesia secara konsisten memainkan peran penting sebagai salah satu penggerak utama pertumbuhan ekonomi nasional dan terus melaju dengan baik.
"Sebagai pemimpin ICT yang terkemuka, Ericsson berkomitmen mendukung sektor manufaktur di Indonesia untuk bertransformasi secara digital, sejalan dengan upaya pemerintah dalam menghadapi revolusi industri 4.0, yang juga merupakan upaya percepatan pemulihan ekonomi negara pasca pandemi COVID-19," kata Jerry.