REPUBLIKA.CO.ID, NEW DELHI — Gosip selebritas telah menjadi industri yang berkembang sejak lama dan banyak orang ingin tahu kabar apa yang sedang hangat. Sering dipandang sebagai kebiasaan negatif, gosip, di satu sisi, tertanam dalam sifat manusia dan juga dapat membantu menjalin hubungan dalam beberapa kasus.
Menurut seorang antropolog Inggris, psikolog evolusioner, dan spesialis perilaku primata, RIM Dunbar, gosip dalam arti luas memainkan sejumlah peran berbeda dalam pemeliharaan kelompok fungsional sosial sepanjang waktu. Namun, sebuah penelitian baru-baru ini mengungkapkan temuan kontroversial dan lucu terkait dengan kebiasaan pemujaan berlebihan terhadap selebritas.
Temuan ini kontroversial karena penelitian itu dianggap sedikit merendahkan orang yang sangat menikmati gosip selebritas dengan menyebut bahwa mereka ternyata sedikit kurang cerdas. Alhasil, temuan penelitian ini berubah menjadi bahan gosip juga.
Studi tersebut dilakukan pada 1.763 orang dewasa Hungaria. Studi yang diterbitkan dalam BMC Psychology berjudul "Tinjauan Ulang terhadap Pemujaan Selebritas dan Keterampilan Kognitif: Menerapkan Teori Kecerdasan Dua Faktor Cattell dalam Studi Cross-Sectional".
Kecerdasan dinilai melalui tes kosa kata sebanyak 30 kata dan tes substitusi simbol digit. Seperti dilansir PsyPost, penulis studi tersebut mengatakan bahwa minat penelitian pada topik pemuja selebritas berlangsung hampir dua dekade.