Rabu 29 Dec 2021 07:51 WIB

Melihat dari Dekat Kecerdasan Buatan, Manfaat dan Etikanya

Semakin banyak negara yang menyadari, besarnya potensi AI.

Rep: Noer Qomariah Kusumawardhani / Red: Dwi Murdaningsih
BlueDot Temukan Penyebaran Wabah Corona Mirip SARS (Foto: ilustrasi kecerdasan buatan)
Foto:

 

Poin-poin Etika AI

Dalam perkembangan teknologi AI yang kian signifikan, baik Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) maupun Uni Eropa (EU) telah menyusun kerangka dasar etika pemanfaatan teknologi yang didasarkan pada algoritma ini. Beberapa poinnya, antara lain:

* Sistem AI harus memberdayakan manusia, memungkinkan mereka membuat keputusan yang tepat dan mendorong hak-hak dasar mereka. Pada saat yang sama, mekanisme pengawasan yang tepat juga perlu dipastikan, agar dapat dicapai melalui pendekatan humanin-the-loop, human-on-the-loop, dan human-in-command.

* Sistem AI harus tangguh dan aman. Hal ini diperlukan, untuk memastikan akurasi, keandalan, dan memastikan bahwa tidak terjadi bahaya yang tidak disengaja.

* Sistem AI harus menghargai privasi dan tata kelola data. Selain itu, mekanisme tata kelola data juga harus dipastikan, dengan mempertimbangkan kualitas dan integritas data.

* Data, sistem, dan model bisnis AI harus transparan. Mekanisme keterlacakan dapat membantu mencapai hal ini. Selain itu, sistem AI dan keputusannya harus dijelaskan dengan cara yang disesuaikan dengan pemangku kepentingan terkait.

* Dalam pengembangan teknologi AI, bias harus dihindari dan nondiskriminasi dijunjung tinggi. Pemanfaatan teknologi AI, selama ini memang tak jarang menimbulkan berbagai implikasi negatif, mulai dari marginalisasi kelompok rentan, hingga memperburuk prasangka dan diskriminasi.

Pelaku atau pemilik teknologi AI harus berpihak pada metode yang efisien sumber daya. Hal ini diperlukan untuk memastikan bahwa AI menjadi dapat menjadi teknologi yang bermanfaat dalam memerangi perubahan iklim dan menangani masalah lingkungan.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement