Selasa 28 Dec 2021 16:49 WIB

Ilmuwan Ungkap Bentuk Mumi Ribuan Tahun yang Masih Terbungkus Utuh

Ahli radiologi Sahar Saleem menungkap mumi tubuh firaun Amenhotep I yang misterius.

Rep: Dwina Agustin/ Red: Dwi Murdaningsih
CT Scan dari mumi Amenhotep I yang memiliki susunan gigi rapi.
Foto:

Amenhotep I adalah raja kedua dari dinasti ke-18 dan naik takhta setelah kematian ayahnya, Ahmose I. Dia memerintah Mesir selama sekitar 21 tahun antara sekitar tahun 1525 hingga 1504 SM.

Nama Amenhotep berarti "Amun puas". Nama tahtanya adalah Djeserkare “Kudus adalah Jiwa Re” dan  dipandang memiliki pemerintahan damai yang memberinya waktu untuk berkonsentrasi pada organisasi administratif dan pembangunan kuil. Dia mungkin memerintah bersama dengan ibunya, Ahmose-Nefertari.

Ahli Mesir Kuno mengetahui dari hieroglif yang diterjemahkan bahwa Amenhotep dibuka oleh para pendeta pada abad ke-11 SM atau selama dinasti ke-21 untuk memperbaiki kerusakan yang dilakukan oleh perampok makam. Ada spekulasi bahwa mereka membuka bungkusnya untuk menggunakan kembali peralatan pemakaman kerajaan atau mencuri ornamen.

 

 

Makam asli Amenhotep I tidak pernah ditemukan. Dia ditemukan pada 1881 di sebuah situs di Luxor yang diketahui pejabat dari dinasti ke-21 menyembunyikan mumi raja dan bangsawan untuk melindungi dari perampok makam. Rumahnya setelah itu adalah Museum Mesir di Kairo.

Mumi Amenhotep I belum dibuka karena pembungkus linen sempurna yang ditutupi oleh karangan bunga delphinium, rami, dan safflower Mesir, dan keindahan topeng pemakamannya yang dicat. Ketika peti mati pertama kali dibuka, seekor tawon yang diawetkan ditemukan, mungkin tertarik dengan aroma karangan bunga.

Tim peneliti telah menemukan otak Amenhotep masih utuh, tidak seperti raja-raja lain termasuk Tutankhamun dan Ramses II. Saleem mengatakan proyek itu sangat menarik, karena seperti membuka bungkus kado.

Tim berharap untuk menemukan bukti alasan Amenhotep meninggal tetapi itu terbukti sulit dipahami. "Kami tidak dapat menemukan luka atau cacat apapun karena penyakit untuk membenarkan penyebab kematian, kecuali banyak mutilasi postmortem, mungkin oleh perampok kuburan setelah penguburan pertamanya,” kata Saleem.

"Jeroannya telah dikeluarkan oleh mumi pertama, tetapi bukan otak atau jantungnya," katanya. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement