Tim peneliti juga menemukan ada indikasi anak tiri yang diadopsi dalam garis keturunan. Selain itu, ada pula pasangan yang di dalam kubur tidak memiliki anak atau memiliki anak perempuan dewasa tapi meninggalkan mereka.
Arkeolog Utama dari Universitas Newcastle Chris Fowler mengatakan studi ini memberi wawasan tentang kekerabatan dalam komunitas Neolitik. Makam di Hazleton North memiliki dua area bilik terpisah yang diakses melalui pintu masuk utara dan pintu masuk selatan.
“Pada awlanya setiap dari dua bagian makam digunakan untuk menempatkan sisa-sisa orang mati dari salah satu dua cabang keluarga yang sama. Ini menunjukkan tata letak arsitektur makam Neolitikum lain mungkin memberi tahu tentang kekerabatan beroperasi di makam itu,” kata Fowler, dilansir Phys, Kamis (23/12).
Ahli Genetika dari Universitas Basque Country Iñigo Olalde mengatakan pelestarian DNA yang sangat baik di makam dan penggunaan teknologi terbaru memungkinkan pihaknya dapat mengungkapkan pohon keluarga tertua. “Kami menganalisisnya untuk memahami sesuatu yang mendalam tentang struktur sosial kelompok kuno ini,” ujar dia.
“Penelitian ini mencerminkan masa depan DNA purba. Para arkeolog mampu menerapkan analisis DNA purba pada resolusi yang cukup tinggi untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan yang benar-benar penting bagi para arkeolog,” kata Rekan Penulis dari Universitas Harvard, David Reich.