Ahad 12 Dec 2021 06:30 WIB

Menyibak Asal Usul Corona: Ilmuwan Fokus ke Hewan, Alih-Alih Lab

Asal usul virus corona masih misterius, namun ilmuwan sebagian yakin itu dari hewan.

Rep: Puti Almas/ Red: Reiny Dwinanda
Virus corona memiliki ratusan jenis yang terdapat pada berbagai macam hewan di antaranya kelelawar. Asal usul SARS-CoV-2, virus corona tipe baru, masih misterius.
Foto:

Sejak Covid-19 muncul, banyak jenis hewan telah terinfeksi, termasuk kucing peliharaan, anjing, dan musang. Hewan-hewan kebun binatang, seperti kucing besar, berang-berang, dan primata, dan cerpelai yang dibesarkan di peternakan, serta rusa ekor putih juga telah terkonfirmasi positif Covid-19.

photo
Infografis Waspadai Varian Baru Virus Corona dari Afrika - (Republika)

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) AS mengatakan bahwa sebagian besar hewan tertular virus dari manusia. CDC menyebut bahwa manusia dapat menyebarkannya ke hewan saat kontak dekat, tetapi risiko hewan menularkannya kembali ke manusia rendah.

Ketakutan lain yang ada saat ini adalah bahwa hewan dapat melepaskan varian virus baru. Beberapa orang bertanya-tanya apakah varian omicron dimulai dengan cara ini.

"Di seluruh dunia, kita mungkin memiliki hewan yang berpotensi menginkubasi varian ini bahkan jika kita mengendalikan Covid-19 pada manusia," jelas David O'Connor, pakar virologi di University of Wisconsin-Madison.

Worobey mengatakan, dia telah mencari sidik jari genetik yang mungkin menunjukkan apakah omicron diciptakan ketika virus melompat dari manusia ke hewan, bermutasi, dan kemudian melompat kembali ke manusia. Para ahli mengatakan, mencegah penyakit zoonosis tidak hanya membutuhkan tindakan keras terhadap penjualan satwa liar ilegal, tetapi juga membuat kemajuan dalam masalah global besar yang meningkatkan risiko kontak manusia-hewan, seperti perusakan habitat dan perubahan iklim.

Para ilmuwan mengatakan bahwa kegagalan untuk sepenuhnya menyelidiki asal usul virus dari hewan akan membuat dunia rentan terhadap pandemi di masa depan yang timbul dari aktivitas manusia yang sama. Ini telah berulang kali menempatkan penduduk dunia pada akhirnya berada di jalur "kecelakaan" dengan virus baru.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement