Senin 06 Dec 2021 16:02 WIB

5G, Bisa Buat Apa Saja Sih?

Banyak orang melihat jaringan 5G akan menjadi katalis revolusi digital.

Rep: Noer Qomariah Kusumawardhani / Red: Dwi Murdaningsih
5G
Foto:

 

Hambatan dan peluang

Tren transformasi digital Indonesia secara global, kini telah melahirkan beragam peluang dan terobos an di berbagai sektor kehidupan. CEO XL Axiata, Dian Siswarini menjelaskan, saat ini tantangan utama dari bergulirnya transformasi digital adalah dari sisi infrastruktur.

"Karena memang walaupun semua operator di Indonesia bersama-sama dengan pemerintah sudah berusaha untuk memberikan layanan infrastruktur ke seluruh Indonesia, tetap aja masih saja ada keterbatasan," ujar Dian.

Salah satunya, lanjut dia, adalah keterba tasan infrastruktur, seperti ketersediaan listrik, atau akses jalan yang masih terbatas. Sehingga, untuk membangun jaringan infrastruktur backbone di daerah-daerah seperti itu memerlukan investasi yang sangat tinggi. "Kemudian, juga masih ada di beberapa daerah yang memberikan retribusi khusus dan juga procedure permit yang rumit," ungkap Dian.

Tantangan yang berikutnya adalah me ngenai data center. Dian mengung kapkan, kebutuhan data center sekarang sudah terlihat semakin tinggi, sedangkan investasi yang dibutuhkan membangun data center masih lumayan besar.

Selain itu, ada pula isu-isu data privasi dan kedaulatan data yang masih harus diklarifikasi supaya bisnis data center ini bisa melesat ke depannya. Terkait kecerdasan buatan (AI), Dian menyebut, teknologi yang satu ini juga merupakan katalis untuk transformasi digital. 

 

Hanya sayangnya sekarang di Indonesia, kompetensi atau talenta untuk bidang kecerdasan buatan sampai saat ini masih kurang. Selain itu, infrastruktur pendukung dari sisi teknologi informasi (TI) untuk pemanfaatan kecerdasan buatan ini juga masih terbatas. 

Menteri Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Johnny G Plate mengungkapkan, industri telekomunikasi pun terus berkembang seiring dengan hadirnya 5G yang menawarkan akses internet yang lebih cepat dan memiliki latensi rendah. Per Juni 2021, Kementerian Komunikasi dan Informa tika (Kominfo) mengupayakan operasi komer sial layanan 5G di aglomerasi Jabodetabek, Solo, Medan, Balikpapan, Surabaya, Makassar, Bandung, Batam, dan Denpasar.

Dia mengatakan, menurut riset Institut Teknologi Bandung (ITB) pengembangan jaringan 5G di Indonesia dapat memberikan kontribusi sekitar Rp 2.800 triliun atau setara dengan 9,5 persen produk domestik bruto (PDB) Indonesia 2021 hingga 2030.

 

"Bahkan lebih dari Rp 3.500 triliun atau setara dengan hampir 10 persen dari PDB Indonesia di 2035. Pengembang an 5G juga me nyimpan manfaat po ten sial bagi pertum buhan in vestasi bisnis di Indonesia di kisaran Rp 591 sampai dengan Rp 719 triliun pada 2035. Jadi, ruang pertumbuhan investasi sangat besar di sektor 5G," kata Johnny.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement