REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kandidat vaksin Covid-19 versi semprotan hidung yang dikembangkan ilmuwan ITC Life Sciences and Technology Centre (LSTC) telah memasuki uji klinis fase 1. Kelak, sSetelah mendapatkan semua persetujuan peraturan yang diperlukan, ITC LSTC berencana untuk memasarkan vaksinnya dengan merek Savlon.
ITC LSTC belum mengumumkan di mana uji klinis dilakukan atau di mana produksi akan dilakukan. Namun, salah satu sumber mengonfirmasi bahwa mereka akan segera menerima persetujuan dari komite etika dan terdaftar di Clinical Trial Registry-India (CTRI).
Sejak merebaknya pandemi Covid-19, banyak raksasa farmasi berlomba-lomba menciptakan vaksin dan obat-obatan untuk mengatasi gempuran SARS-CoV-2. Sejauh ini, vaksin telah terbukti ampuh meringankan gejalanya.
Uji coba vaksin semprot hidung yang kemungkinan dapat mencegah infeksi SARS-CoV-2 juga sudah dilakukan di beberapa negara. Pengembangannya didasari pada logika bahwa SARS-CoV-2 memasuki tubuh manusia melalui rongga hidung dan mulut.
Untuk periode awal, virus tetap berada di hidung atau mulut sebelum kemudian berikatan dengan reseptor ACE2 kemudian masuk ke dalam sel. Angiotensin-converting enzyme-2 (ACE2) adalah enzim yang memotong protein yang lebih besar menjadi lebih kecil untuk mengatur fungsi di dalam sel.