Selasa 16 Nov 2021 15:15 WIB

Bisakah Kita Bertahap Hentikan Konsumsi Batu Bara?

COP26 menyepakati penghentian penggunaan batu bara secara bertahap.

Nuklir mulai diperhatikan

Dunia sedang berupaya untuk menurunkan emisi karbon agar bisa menekan kenaikan suhu bumi di bawah 1,5 derajat Celsius. Isu yang cukup kontroversial adalah soal penggunaan energi nuklir.

Peneliti Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Djarot S Wisnubroto mengatakan energi nuklir mulai menjadi perhatian untuk menurunkan emisi karbon di Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) COP26 atau Conference of the Parties (COP26) tentang perubahan iklim.

"Nuklir tetap menjadi isu kontroversial tetapi sudah mulai diperhatikan kalau tanpa nuklir bisakah emisi karbon kita mencapai target," kata peneliti ahli utama di Organisasi Riset Tenaga Nuklir BRIN.

Djarot yang juga merupakan profesor riset menuturkan selama lebih dari dua dekade, topik energi nuklir tidak masuk dalam agenda konferensi perubahan iklim yang dikoordinasikan oleh Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB). Namun, pada KTT COP26, Djarot menuturkan energi nuklir mulai menjadi perhatian untuk menurunkan emisi karbon.

Ia mengatakan memang momok kecelakaan nuklir Chernobyl di Ukraina dan Fukushima di Jepang masih ada. Namun, ketika krisis iklim semakin dalam dan kebutuhan untuk meninggalkan bahan bakar fosil sebagai sumber energi listrik menjadi mendesak, maka sikap banyak negara mulai berubah.

Meski ada kecelakaan Chernobyl pada 1986, namun Ukraina tetap menggunakan PLTN. Sebanyak 53 persen sumber energinya bergantung pada PLTN. Begitu juga dengan Jepang, yang telah mengalami kecelakaan reaktor nuklir Fukushima Daiichi pada 2011, namun tetap mengoperasikan PLTN saat ini.

"Yang saya ingin sampaikan adalah Jepang pun tidak ada cara lain tetap menggunakan nuklir meskipun terjadi pro dan kontra di dalamnya," ujar Djarot.

 

Di sisi lain, Indonesia menargetkan emisi nol bersih atau net zero emission (NZE) Indonesia pada 2060. Untuk mencapai target tersebut, Pemerintah Indonesia mengatakan di samping menargetkan untuk secara bertahap menghentikan operasi pembangkit listrik yang sumber energinya dari batu bara, juga memaksimalkan pemanfaatan energi baru dan terbarukan (EBT). Bahkan Pemerintah Indonesia menuturkan opsi penggunaan nuklir direncanakan akan dimulai pada 2045 dengan kapasitas hingga mencapai 35 Giga Watt (GW) pada 2060.

 

 

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement