Jumat 12 Nov 2021 12:21 WIB

Krisis Chip Global, Pembuat Konsol Kurangi Produksi

Keurangan chip mungkin belum akan membaik dalam waktu dekat.

Rep: Noer Qomariah Kusumawardhani / Red: Dwi Murdaningsih
Microchip (ilustrasi)
Foto:

Bahkan sebelum penundaan, The Verge melaporkan bahwa pasokan Steam Deck akan ketat. Sekarang, orang-orang yang telah mendapatkan tanggal pemesanan Desember 2021 harus menunggu sedikit lebih lama.

Sony dilaporkan akan mengurangi produksi PS5, menurut Bloomberg. Perusahaan awalnya memperkirakan dapat merakit 16 juta konsol pada tahun fiskal saat ini (yang berakhir pada Maret). Namun sekarang, perusahaan berencana untuk membuat sekitar 15 juta.

PS5 sangat sulit ditemukan sejak diluncurkan pada November 2020. Tahun depan mungkin tidak akan segera menjadi lebih mudah. Mitra manufaktur Sony mengatakan kepada Bloomberg bahwa memenuhi target Sony mengatakan untuk 22,6 juta penjualan PS5 pada tahun fiskal berikutnya akan sulit.

Bos Microsoft Xbox Phil Spencer menegatakan bahwa masalah pasokan Xbox akan berlangsung hingga 2022. Masalah ini jauh melampaui pembuat perangkat keras gim. Intel mengatakan kekurangan chip dapat berlangsung hingga setidaknya 2023.

 

Di tengah banyak penundaan, ada satu titik terang yang potensial. Handheld retro Analogue Pocket, yang telah tertunda beberapa kali karena tantangan rantai pasokan, “masih di jalur” untuk peluncuran pada bulan Desember.

Industri otomotif juga terdampak

Kekurangan chip global juga berdampak di sektor otomotif. Beberapa pembuat mobil terbesar di dunia menyalahkan krisis atas hasil kinerja keuangan yang mengecewakan pada Oktober lalu.

Kekurangan semikonduktor global yang dipicu oleh lonjakan pemesanan laptop dan produk elektronik lainnya selama pandemi telah menutup beberapa jalur produksi mobil secara global tahun ini. Alhasil, karena kekurangan chip beberapa produksi mobil terpaksa ditunda.

Sebagai salah satu solusi, beberapa pabrikan memiliki strategi sendiri. Hyundai misalnya yang ingin mengembangkan chipnya sendiri. 

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement