Kamis 11 Nov 2021 13:45 WIB

Vaksin Baru Kelak Dapat Atasi Semua Jenis Virus Corona

Peneliti di Inggris mengembangkan vaksin yang dapat tangkal semua virus corona.

Rep: Rr Laeny Sulistyawati/ Red: Reiny Dwinanda
Ilustrasi SARS-CoV-2, virus corona tipe baru penyebab Covid-19. Ilmuwan Inggris tengah mengembangkan vaksin baru yang dapat mengatasi semua jenis virus corona, termasuk aneka varian SARS-CoV-2 dan virus penyebab selesma.
Foto: CDC via AP, File
Ilustrasi SARS-CoV-2, virus corona tipe baru penyebab Covid-19. Ilmuwan Inggris tengah mengembangkan vaksin baru yang dapat mengatasi semua jenis virus corona, termasuk aneka varian SARS-CoV-2 dan virus penyebab selesma.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Para peneliti dari University College London dan St Bartholomew Hospital, Inggris mengklaim vaksin barunya dapat mengatasi semua virus yang menyerang pernapasan, termasuk varian virus penyebab Covid-19 (SARS-CoV-2) dan selesma. Kandungan vaksin baru itu dijanjikan dapat mengeliminasi virus sejak awal.

Dengan kemampuan itu, vaksin dapat membantu menghentikan penyebaran virus yang cepat seperti yang terjadi pada varian baru SARS-CoV-2, yaitu delta dan beta. Penelitian terbaru ini diterbitkan di jurnal ilmiah Nature.

Baca Juga

Menurut peneliti, paparan masa lalu terhadap virus corona jenis yang lain dapat mempercepat kesembuhan Covid-19. Untuk mencegah penyebaran virus di antara populasi, para ahli mengatakan vaksin di masa depan harus bertujuan untuk menginduksi respons imun terhadap protein spesifik yang penting pada fase awal siklus virus.

Vaksin yang mengaktifkan memori sel kekebalan yang dikenal sebagai sel T dapat membantu mematikan virus di awal karena mereka akan menyerang sel yang terinfeksi. Pengembangan vaksin ini nantinya dapat melengkapi vaksin Covid-19 yang saat ini sedang diluncurkan di seluruh Inggris.

Vaksin ini akan membantu melindungi terhadap virus corona pada hewan, Covid-19, dan common cold (selesma). Para ahli di University College London dan St Bartholomews menganalisis respons kekebalan tenaga kesehatan yang berbasis di London  sejak awal gelombang pertama pandemi di Inggris.

Alih-alih terlindungi secara penuh dari infeksi, sebagian tenaga kesehatan tampaknya mengalami infeksi tingkat rendah (infeksi gagal) sementara yang tidak dapat dideteksi dengan tes rutin. Infeksi semacam ini menghasilkan sel T yang spesifik terhadap Covid-19.

Orang-orang tersebut juga tampak memiliki sedikit peningkatan pada penanda infeksi virus saat menjalani tes darah. Penulis senior Prof Mala Maini dari Divisi Infeksi dan Imunitas University College London mengatakan, penelitiannya menunjukkan bahwa orang yang secara alami resisten infeksi SARS-CoV-2 yang terdeteksi dapat menghasilkan memori sel T yang menargetkan sel terinfeksi dengan mempercepat protein replikasi, bagian dari mesin internal virus.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement