Senin 08 Nov 2021 14:42 WIB

Wang Yaping, Wanita China Pertama yang Jelajahi Luar Angkasa

Wang menjadi bagian dari misi ke stasiun luar angkasa China selama enam bulan.

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Dwi Murdaningsih
Komandan Zhai Zhigang, Wang Yaping, dan Ye Guangfu bersiap dalam misi Shenzhou 13.
Foto: south china morning post
Komandan Zhai Zhigang, Wang Yaping, dan Ye Guangfu bersiap dalam misi Shenzhou 13.

REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Astronaut Wang Yaping menjadi wanita China pertama yang berjalan di luar angkasa. Pihak berwenang pada Senin (8/11) mengatakan, Wang menjadi bagian dari misi ke stasiun luar angkasa China selama enam bulan.

Menurut China Manned Space Agency (CMS), Wang dan sesama astronot lainnya, Zhai Zhigang meninggalkan modul utama stasiun Tiangong selama lebih dari enam jam. Mereka memasang peralatan dan melakukan tes di samping lengan robot stasiun luar angkasa, sebagai bagian dari konstruksi yang sedang berlangsung.

 

Sementara anggota kru ketiga, yaitu Ye Guangfu, memberikan bantuan dari dalam stasiun. Modul inti memasuki orbit pada awal tahun ini. Stasiun luar angkasa Tiangong diharapkan mulai beroperasi pada 2022.

 

Wang dan Zhai, sebelumnya telah melakukan perjalanan ke stasiun luar angkasa eksperimental China. Sementara Zhai melakukan perjalanan luar angkasa pertama pada 13 tahun lalu. Keduanya melambai ke kamera ketika sedang berjalan di luar angkasa.

 

"Ini menandai aktivitas ekstravehicular pertama kru Shenzhou-13, dan juga yang pertama dalam sejarah luar angkasa China yang melibatkan partisipasi astronot wanita. Seluruh proses berjalan lancar dan sukses," kata laporan CMS. 

 

Tiangong diperkirakan akan beroperasi setidaknya selama 10 tahun. Ketiga astronaut tersebut adalah kelompok kedua yang tinggal di stasiun tersebut.

 

Pekerjaan mereka melibatkan pengaturan peralatan dan teknologi pengujian untuk konstruksi masa depan. Tim ini diperkirakan akan menghabiskan waktu selama enam bulan di stasiun.

 

Modul stasiun Tianhe akan dihubungkan ke dua bagian lagi bernama Mengtian dan Wentian. Stasiun tersebut memiliki berat sekitar 66 ton. Berat stasiun tersebut jauh lebih kecil dari Stasiun Luar Angkasa Internasional yang meluncurkan modul pertama pada 1998 dengan berat sekitar 450 ton.

 

China merencanakan tiga perjalanan ruang angkasa untuk memasang peralatan sebagai persiapan perluasan stasiun. Sementara kru juga akan menilai kondisi kehidupan di modul Tianhe, dan melakukan eksperimen di bidang kedokteran luar angkasa dan bidang lainnya.

 

Tiangong, yang berarti "istana surgawi", adalah bagian penting bagi kekuatan luar angkasa China. Misi stasiun luar angkaaa tersebut dipimpin oleh militer China. 

 

 

photo
China membangun stasiun luar angkasa sendiri. - (republika)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement