Rabu 03 Nov 2021 07:30 WIB

Lagi, Molekul Organik Ditemukan di Mars

Curiosity menemukan molekul yang mungkin menambah kelayakhunian planet di masa lalu.

Rep: Puti Almas/ Red: Dwi Murdaningsih
Mars
Foto:

Pada Maret 2017, Curiosity mengumpulkan sampel kotoran dari Bagnold Dune di Mars. Karena bor Curiosity tidak berfungsi pada saat itu, tim memutuskan untuk melakukan eksperimen pertama. 

Pesawat ruang angkasa tersebut memiliki 74 cangkir di dalam bagian tengah. Sebanyak sembilan dari cangkir itu sudah diisi sebelumnya dengan campuran bahan kimia.

“Dalam proses reguler, ketika kami mengumpulkan sampel dengan lengan robot Curiosity, kami akan menjatuhkannya ke salah satu cangkir itu,” jelas Millan. 

Millan menyebut dalam kasus ini, tim  menjatuhkan sampel ke salah satu bidang yang diisi dengan reagen kimia. Tim peneliti tidak mengharapkan sampel kaya akan molekul organik yang terpelihara dengan baik karena radiasi pengion telah lama menghancurkan tanah di Mars.

Namun, setelah menguji sampel dengan campuran kimia, tim di balik misi mengidentifikasi molekul organik yang belum pernah terlihat di Mars. Sebanyak dua molekul yang paling signifikan adalah asam benzoat dan amonia.

Meskipun molekul-molekul ini bukan biosignatures, mereka merupakan indikator yang baik dari keberadaan bahan kimia tersebut.

“Salah satu hal yang kami coba cari ketika mencari molekul organik di Mars adalah memahami kelayakhunian Mars di masa lalu dan mencari bioindikator,” kata Millan.

Setelah mengidentifikasi molekul organik, tim peneliti bertujuan untuk menemukan asal-usul mereka atau molekul induk.

Millan mengatakan bahwa hingga saat ini, sekarang, dengan semua molekul yang ditemukan di Mars, tim peneliti telah membuat hipotesis bahwa mereka bisa berasal dari proses geologis. Tetapi karena Curiosity mengambil sampel dari Kawah Gale, yang diduga memiliki air di masa lalu, maka molekul-molekul itu bisa menjadi indikator yang memungkinkan kelayakhunian dalam periode sebelumnya.

Pesawat ruang angkasa NASA lainnya, yaitu Perseverance saat ini juga mengumpulkan sampel dari permukaan Mars, yang nantinya akan dibawa ke Bumi untuk dianalisis dalam laboratorium.

Semua misi Mars yang berbeda mengumpulkan potongan-potongan berbeda dari teka-teki sejarah Mars. Termasuk tentang apakah Planet Merah pernah memiliki kehidupan atau tidak, serta apakah kehidupan itu menumbuhkan kehidupan di Bumi. Tim peneliti merilis studi dalam jurnal Nature Astronomy.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement