Para pasien yang dirawat di unit gawat darurat juga lebih mungkin mengalami gangguan kefasihan bicara dan pengkodean memori daripada mereka yang dirawat jalan. Sisa ingatan relatif dari memori dalam konteks gangguan pengkodean dan ingatan menunjukkan pola eksekutif.
"Pola ini konsisten dengan laporan awal yang menggambarkan sindrom dysexecutive pasca Covid-19 dan memiliki implikasi yang cukup besar untuk hasil pekerjaan, psikologis, dan fungsional," tulis para peneliti dalam studi tersebut, dilansir Fox News, Rabu (27/10).
Para peneliti juga mencatat bahwa meskipun diketahui bahwa orang dewasa yang lebih tua dan populasi tertentu mungkin sangat rentan terhadap gangguan kognitif setelah penyakit kritis, sebagian besar dalam kelompok yang relatif muda dalam penelitian ini juga menunjukkan disfungsi kognitif beberapa bulan setelah pulih dari Covid-19.
Para peneliti mengatakan bahwa studi lebih lanjut diperlukan untuk mengidentifikasi faktor risiko, mekanisme yang mendasari disfungsi kognitif, termasuk juga mengenai pilihan untuk rehabilitasi.