Kamis 21 Oct 2021 12:35 WIB

Bangsa Viking Melintasi Atlantik Duluan Dibanding Columbus

Bangsa Viking diduga telah berlayar 471 tahun sebelum Columbus.

Rep: Dwina Agustin/ Red: Dwi Murdaningsih
Fragmen kayu yang menunjukan bukti pelayaran Bangsa Viking sebelum Colombus.
Foto: Petra Doeve/Handout via REUTERS
Fragmen kayu yang menunjukan bukti pelayaran Bangsa Viking sebelum Colombus.

REPUBLIKA.CO.ID, ST JOHN'S -- Jauh sebelum Columbus menyeberangi Atlantik, delapan bangunan berbingkai kayu yang tertutup tanah berdiri di teras di atas rawa gambut dan sungai di ujung utara pulau Newfoundland Kanada. Temuan bangunan ini menjadi bukti bahwa bangsa Viking telah mencapai Dunia Baru lebih dulu.

Waktu pasti ketika bangsa Viking melakukan perjalanan untuk mendirikan pemukiman L'Anse aux Meadows memang masih belum jelas sampai sekarang. Namun, para ilmuwan mengatakan jenis baru teknik penanggalan menggunakan badai matahari lama sebagai titik referensi mengungkapkan bahwa pemukiman itu diduduki pada 1021 M.

Baca Juga

Kehadiran itu tepat satu milenium yang lalu dan 471 tahun sebelum pelayaran pertama Columbus. Teknik yang digunakan pada tiga potong kayu untuk pemukiman, semuanya menunjuk ke tahun yang sama.

Pelayaran Viking mewakili banyak tonggak sejarah bagi umat manusia. Pemukiman ini menawarkan bukti paling awal yang diketahui tentang penyeberangan transatlantik.

Hasil temuan tersebut juga menandai dunia akhirnya dikelilingi oleh manusia, yang ribuan tahun sebelumnya telah berjalan kaki ke Amerika Utara melalui jembatan darat yang pernah menghubungkan Siberia ke Alaska.

 

"Banyak pujian harus diberikan kepada orang-orang Eropa utara ini karena menjadi masyarakat manusia pertama yang melintasi Atlantik," kata geoscientist dari University of Groningen di Belanda dan pemimpin penelitian, Michael Dee.

Viking atau orang Norse adalah pelaut yang berasal dari Skandinavia, kini terdiri dari Norwegia, Swedia, dan Denmark. Mereka berkelana melalui Eropa, kadang-kadang menjajah dan lain kali berdagang atau merampok. Mereka memiliki keterampilan pembuatan kapal dan navigasi yang luar biasa dan mendirikan pemukiman di Islandia dan Greenland.

"Saya pikir adil untuk menggambarkan perjalanan sebagai perjalanan penemuan dan pencarian sumber bahan baku baru. Banyak arkeolog percaya motivasi utama mereka mencari wilayah baru ini adalah untuk menemukan sumber kayu baru, khususnya. Umumnya diyakini mereka berangkat dari Greenland, di mana kayu yang cocok untuk konstruksi sangat langka," ujar Dee menjelaskan penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Nature.

Kapal kayu Viking yang disebut longboat digerakkan dengan layar dan dayung. Salah satu contoh yang masih hidup yang disebut kapal Oseberg, memiliki panjang sekitar 21,6 meter.

Advertisement
Berita Lainnya