Gunakan dua skenario penelitian
Para peneliti menganalisis citra satelit yang menunjukkan perubahan garis pantai selama tiga dekade terakhir dan menerapkan tren ini pada dua skenario perubahan iklim di masa depan. Satu skenario menggunakan perhitungan mitigasi emisi gas rumah kaca secara moderat, sedangkan skenario kedua dengan menggunakan prediksi emisi tinggi.
Pada tahun 2050, para peneliti memproyeksikan kehilangan sekitar 13,6 hingga 15,2 persen pantai di seluruh dunia. Ini berarti pantai berpasir sepanjang 36.097 kilometer (km) hingga 40.511 km diperkirakan akan hilang.
Sementara pada tahun 2100, peneliti memproyeksikan kehilangan sebesar 35,7 hingga 49,5 persen garis pantai atau sepanjang 95.061 hingga 131.745 km.
Dibandingkan dengan negara lain, Australia diperkirakan akan kehilangan paling banyak pantai berpasir. Pantai sepanjang 14.849 km diproyeksikan akan hilang pada tahun 2100, ini adalah sekitar setengah dari total garis pantai berpasir Australia saat ini.
Kanada menempati urutan kedua dengan kehilangan diproyeksikan mencapai 14.425 km. Diikuti oleh Chili hingga 6.659 km, Meksiko juga diperkirakan akan kehilangan pantai sepanjang 5.488 km, diikuti oleh China, Amerika Serikat, Rusia dan Argentina.
sumber: https://www.dw.com/id/pemanasan-global-ancam-keberadaan-pantai-berpasir/a-52636325