REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Jejaring sosial seperti Instagram dan Facebook dikait-kaitkan berdampak negatif terhadap kesehatan mental. Facebook pun angkat bicara.
Facebook mengklaim, salah satu produknya yakni Instagram telah sangat membantu kaum muda. Hal itu diungkapkan Kepala keamanan global Facebook, Antigone Davis, ketika bersaksi kepada Senat AS, tentang perlindungan anak.
Sidang ini dilakukan setelah kebocoran penelitian mengungkap bagaimana penelitian internal Instagram menemukan bahwa platform tersebut dapat membahayakan kesejahteraan anak-anak. Sebelumnya, bos Instagram, Adam Mosseri mengatakan efek aplikasi pada kesehatan mental remaja cukup kecil.
Hasil penelitian Facebook pertama kali dilaporkan oleh Wall Street Journal (WSJ). Hasil riset menemukan bahwa Instagram dapat berdampak negatif pada citra tubuh dan harga diri.
Pelapor yang membocorkan dokumen ke Wall Street Journal akan bersaksi dalam sidang terpisah minggu depan. Komite mengatakan akan mencari wawancara dari perusahaan media sosial lainnya sehubungan dengan bahaya kesehatan mental anak-anak.
"Remaja menyalahkan Instagram untuk peningkatan tingkat kecemasan dan depresi," kata penelitian tersebut, dilansir di BBC, Jumat (1/10).
Davis kemudian mengatakan kepada komite bahwa pihaknya melakukan penelitian ini untuk membuat platform tersebut lebih baik. Davis mengatakan penelitian ini bertujuan untuk meminimalkan yang buruk dan memaksimalkan yang baik.
"Kami ingin platform kami menjadi tempat interaksi yang bermakna dengan teman dan keluarga dan kami tidak dapat mencapai tujuan itu jika orang tidak merasa aman," kata Davis.