Rabu 29 Sep 2021 00:44 WIB

Instagram Kids, Proyek Facebook yang Panen Banyak Kritik

Facebook menunda pengerjaan Instagram Kids karena banyak menuai kritik.

Rep: Noer Qomariah Kusumawardhani/ Red: Dwi Murdaningsih
Instagram
Foto: flickr
Instagram

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Facebook menunda pengerjaan Instagram Kids. Aplikasi baru khusus anak-anak ini menuai banyak kritik.

Instagram Kids disebut-sebut membutuhkan izin orang tua untuk bergabung dan menyediakan konten bebas iklan sesuai usia pengguna. Namun, anggota parlemen dan kelompok advokasi AS mendesak untuk membatalkan rencana peluncuran aplikasi tersebut karena alasan keamanan.

Baca Juga

"Kami tidak akan berhenti mendesak Facebook sampai mereka menarik rencana peluncuran secara permanen," kata Josh Golin, direktur eksekutif Fairplay, sebuah kelompok advokasi yang berfokus pada anak-anak.

Instagram mengatakan tidak ada yang salah dari pengerjaan aplikasi Instagram Kids. Namun mereka menunda pengerjaan dan akan terus mengembangkan alat pengawasan orang tua.

"Kenyataannya adalah anak-anak sudah bisa berselancar di dunia maya. Kami percaya bahwa mengembangkan pengalaman yang sesuai dengan usia mereka adalah hal yang baik," kata pihak Instagram.

Mereka kemudian mencatat bahwa YouTube dan TikTok juga meluncurkan aplikasi versi anak-anak di bawah usia 13 tahun. Empat anggota parlemen Demokrat termasuk senator AS Ed Markey dan Richard Blumenthal mengatakan mereka senang dengan keputusan Facebook untuk menunda pengerjaan Instagram Kids, namun langkah tersebut belum cukup.

"Mereka harus benar-benar meninggalkan proyek ini," kata anggota parlemen Kathy Castor dan Lori Trahan.

Pada 2017, Facebook meluncurkan aplikasi Messenger Kids, platform perpesanan untuk anak di bawah usia 13 tahun yang dikendalikan oleh akun Facebook orang tua. Awal bulan ini, Wall Street Journal menerbitkan sebuah laporan yang menunjukkan bahwa Instagram memiliki efek berbahaya bagi remaja terutama perempuan dan Facebook telah melakukan upaya minimal untuk mengatasi masalah tersebut. Namun pada Ahad , (26/9) waktu setempat, Facebook mengatakan bahwa laporan tersebut tidak akurat.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement