Selasa 28 Sep 2021 15:24 WIB

NASA Rilis Gambar Roket untuk Misi ke Bulan

Roket SLS akan digunakan untuk peluncuran Artemis 1.

Rep: Puti Almas/ Red: Dwi Murdaningsih
Badan Antariksa AS (NASA) telah mulai merakit roket Space Launch System (SLS) pertama di platform peluncuran misi Artemis.
Foto: nasa
Badan Antariksa AS (NASA) telah mulai merakit roket Space Launch System (SLS) pertama di platform peluncuran misi Artemis.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON — Badan Antariksa Amerika (NASA) merilis sejumlah gambar terbaru yang dari roket sistem peluncuran ruang angkasa (SLS). SLS akan tiba di Kennedy Space Center di Florida.

Roket ini juga digunakan untuk peluncuran Artemis 1, misi ruang angkasa tanpa awak untuk mengirim pesawat Orion mengelilingi bulan. Pada awalnya, SLS dijadwalkan untuk diluncurkan pada tahun ini. 

Baca Juga

Meski waktu peluncuran SLS belum dikonfirmasi secara pasti, namun banyak orang yang berharap bahwa roket ini benar-benar menjadi yang terkuat diciptakan oleh NASA. SLS memiliki beberapa umbilical yang memberi daya, pendingin, bahan bakar, dan komunikasi ke roket. 

Saat roket menyala dan lepas landas, bagian lengan pusar berayun keluar. Ini adalah bagian penting dari koreografi peluncuran. URRT adalah tentang memastikan sistem tersebut bekerja dengan benar.

NASA membagikan video uji coba tersebut pada pekan lalu melalui jejaring sosial Twitter. Artemis 1 akan menjadi langkah kunci pertama untuk menguji SLS dan pesawat ruang angkasa Orion. 

 

Meski tidak ada manusia di dalamnya, tetapi itu akan mengatur panggung untuk misi kru masa depan yang bertujuan untuk mengembalikan manusia ke permukaan bulan. Sudah beberapa dekade sejak kehadiran misi berawak terakhir berada di sana selama era Apollo pada 1960-an dan 1970-an.

Bagian inti SLS atau di area tengah tingginya mencapai 212 kaki (65 meter) dengan berat mencapai 188.000 pon (85.275 kilogram). Pesawat ruang angkasa Orion akhirnya akan ditambahkan ke bagian atas SLS seperti mahkota. Ketika SLS akhirnya diluncurkan, peluncuran itu menandai dimulainya era Artemis dan mungkin membuat bulan mungkin dapat dijangkau oleh umat manusia sekali lagi.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement