Selasa 21 Sep 2021 06:35 WIB

Posisi Berdiri Bantu Sensitivitas Insulin

Sensitivitas insulin yang lebih baik dapat membantu menurunkan risiko diabetes tipe 2

Rep: Rizky Suryarandika/ Red: Reiny Dwinanda
Meja kerja (Ilustrasi). Selama ini, sedikit yang diketahui tentang dampak dari perilaku berdiam diri, baik istirahat dalam duduk dan berdiri, terhadap resistensi insulin.
Foto:

Dalam studi tersebut, para peneliti mengamati bahwa berdiri dikaitkan dengan sensitivitas insulin yang lebih baik, terlepas dari jumlah aktivitas fisik harian atau waktu duduk, tingkat kebugaran, atau kelebihan berat badan. Hubungan ini belum pernah ditunjukkan sebelumnya.

"Temuan ini semakin mendorong penggantian sebagian waktu duduk harian dengan berdiri, terutama jika rekomendasi aktivitas fisik tidak terpenuhi," kata Kandidat Doktor, Taru Garthwaite, dari Universitas Turku, dilansir Times Now News, pada Senin (20/9).

Studi ini juga menekankan pentingnya komposisi tubuh yang sehat terhadap kesehatan metabolisme. Hasil penelitian menunjukkan peningkatan persentase lemak tubuh merupakan faktor yang lebih penting dalam hal sensitivitas insulin daripada aktivitas fisik, kebugaran, atau jumlah waktu yang dihabiskan untuk duduk. Berdiri, di sisi lain, dikaitkan dengan sensitivitas insulin secara independen, terlepas dari komposisi tubuh.

"Olahraga secara teratur diketahui bermanfaat bagi kesehatan. Tampaknya aktivitas fisik, kebugaran, dan perilaku menetap juga terkait dengan metabolisme insulin, tetapi secara tidak langsung, melalui pengaruhnya terhadap komposisi tubuh," ujar Taru Garthwaite.

Menurut Garthwaite, efek kausal belum dapat diprediksi berdasarkan penelitian ini. Akan tetapi, hasilnya menunjukkan peningkatan waktu berdiri setiap hari dapat membantu dalam pencegahan penyakit gaya hidup, khususnya jika rekomendasi aktivitas fisik tidak terpenuhi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement