Senin 20 Sep 2021 17:34 WIB

Menggeser Jam Mulai Sekolah Berdampak Positif Bagi Remaja

Sekolah direkomendasikan memulai waktu belajar lebih lambat seperti saat pandemi.

Rep: Desy Susilawati/ Red: Reiny Dwinanda
Siswa mengikuti uji coba pertemuan tatap muka (PTM) di SMPN 2 Yogyakarta, Senin (13/9). Menunda jam mulai sekolah ternyata ada manfaatnya untuk kesehatan mental siswa.
Foto:

Para peneliti menemukan bahwa waktu bangun dan tidur remaja bergeser sekitar dua jam lebih lambat selama pandemi. Banyak remaja juga bisa tidur lebih lama hingga kurang perlu menebus waktu tidur yang hilang pada akhir pekan.

Perubahan ini berarti bahwa remaja memiliki lebih banyak jam yang dapat digunakan selama hari sekolah untuk menyelesaikan pekerjaan rumah mereka. Itu artinya, mereka tidak harus mengorbankan tidur untuk memenuhi kewajiban sekolahnya selama sepekan.

"Durasi tidur yang lebih pendek dan tingkat gairah yang lebih tinggi pada waktu tidur dikaitkan dengan tingkat stres yang lebih tinggi, sedangkan tidur yang lebih lama dan tingkat gairah yang lebih rendah pada waktu tidur dikaitkan dengan pengurangan stres," kata Gruber.

Menurut Gruber, penerapkan kebiasaan tidur baik dapat membantu remaja mengurangi stres dan meningkatkan kemampuan mereka untuk mengatasi masa krisis. Tak lagi berangkat pagi, waktu mulai sekolah yang tertunda, dan pembatalan kegiatan ekstrakurikuler otomatis membantu remaja lebih mungkin mengikuti ritme biologis yang tertunda atau kecenderungan alami untuk bangun dan tidur lebih lambat.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement