Ahad 19 Sep 2021 17:03 WIB

China Pelajari Batuan Bulan dari Misi Chang'e 5

Misi Chang'e 5 China membawa 1,73 kilogram aterial bulan ke Bumi.

Rep: Noer Qomariah Kusumawardhani/ Red: Nora Azizah
Misi Chang'e 5 China membawa 1,73 kilogram aterial bulan ke Bumi.
Foto: Dailymail
Misi Chang'e 5 China membawa 1,73 kilogram aterial bulan ke Bumi.

REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Beberapa lembaga sains di China kini sedang mempelajari batuan dari bulan yang dikumpulkan oleh misi Chang'e 5. Penelitian tersebut mencakup evaluasi material tersebut sebagai sumber potensial kekuatan fusi.

Misi Chang'e 5 menghasilkan 1,73 kilogram material bulan ke Bumi pada Desember lalu. Kelompok pertama dari 31 sampel, dengan total 17,4764 gram, termasuk butiran halus, fragmen basal dan gelas. Dilansir dari Space, Ahad (19/9), material ini distribusikan ke 13 institusi China pada Juli setelah putaran pertama aplikasi.

Baca Juga

Institut Penelitian Geologi Uranium Beijing sekarang mempelajari sampel 50 miligram batuan bulan untuk mencari isotop yang disebut helium-3. Helium-3 telah dipromosikan sebagai bahan bakar potensial di pembangkit listrik fusi nuklir masa depan.

Meskipun sangat langka di Bumi,helium-3 dianggap lebih melimpah di bulan, dengan isotop yang dikirim ke permukaan bulan yang tidak terlindungi oleh angin matahari, aliran material yang konstan mengalir dari matahari dan melintasi tata surya.

Lembaga ini menggunakan peralatan yang dirancang khusus untuk menentukan kandungan helium, sementara wadah juga akan memanaskan sampel dan menaikkan suhu sampel secara bertahap, hingga mencapai sekitar 1.800 derajat Fahrenheit (1.000 derajat Celcius).

“Tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk menentukan kandungan helium-3 di tanah bulan, parameter ekstraksi helium-3, yang menunjukkan pada suhu berapa kita dapat mengekstrak helium dan bagaimana helium-3 melekat pada bulan. Kami akan melakukan studi sistematis pada aspek-aspek ini,” kata Huang Zhixin, seorang peneliti di Departemen Sains dan Teknologi Institut Penelitian Geologi Uranium Beijing, mengatakan kepada CCTV pada akhir Agustus.

Ide penambangan helium-3 bulan untuk energi di Bumi, bagaimanapun, mungkin merupakan prospek yang jauh. Profesor ilmu planet dan astrobiologi di Birkbeck, University of London, Ian Crawford mengatakan kepada Space.com bahwa sejumlah besar investasi dan infrastruktur yang diperlukan untuk penambangan, ekstraksi dan transportasi helium-3 bulan berarti bahwa sumber energi terestrial yang lebih murah dan terbarukan mungkin akan lebih disukai.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement