Kamis 16 Sep 2021 09:14 WIB

Hayley Arceneaux, Terbang ke Luar Angkasa dengan Kaki Palsu

Arceneaux didiagnosis menderita kanker tulang saat masih kecil.

Rep: Noer Qomariah Kusumawardhani/ Red: Dwi Murdaningsih
Hayley Arceneaux,
Foto:

Arceneaux dan keluarganya menceritakan diagnosis dalam serial dokumen real time Countdown: Inspiration4 Mission to Space yang saat ini ditayangkan di Netflix.

“Kami benar-benar pergi ke NASA hanya beberapa bulan sebelum saya didiagnosis menderita kanker. Saya harus melihat di mana para astronot berlatih dan saya pikir setiap anak melihat itu dan ingin menjadi astronot,” katanya kepada Space dalam sebuah wawancara.

Dia melanjutkan dengan mengatakan kanker membuatnya meragukan mimpi ruang masa kecil ini.

“Saya memiliki batang logam di kaki saya sejak mereka menyelamatkan kaki saya, jadi saya tidak berpikir saya akan menjadi astronot,” ujar Arceneaux.

Meskipun demikian, selama enam bulan terakhir, Arceneaux telah mengikuti pelatihan astronotnya menjelang misi. Dia menjalani pelatihan mendaki Gunung Rainier, pelatihan centrifuge, pelatihan bertahan hidup di air, penerbangan jet tempur (termasuk beberapa g-force yang serius), pelatihan di ruang hiperbarik dan banyak lagi

Batang logam itu akan membuat Arceneaux menjadi orang yang terbang ke luar angkasa pertama dengan kaki palsu. Langkan maju ini menjadi penting dalam penerbangan antariksa manusia, terutama mengingat dia bekerja dengan anak-anak melawan kanker seperti yang dia lawan bertahun-tahun yang lalu.

“Saya merasa sangat terhormat bisa membuka jalan. Saya sangat senang memikirkan orang-orang yang akan datang setelah saya. Dan saya pikir perjalanan ruang angkasa harus terbuka untuk semua orang. Ini adalah langkah pertama yang sangat besar,” katanya.

Inspiration4 bertujuan untuk mengumpulkan 200 juta dolar AS untuk St. Jude. Arceneaux dan rekan-rekannya akan membawa anak-anak yang dirawat di rumah sakit ke dalam misi, memanggil mereka dari luar angkasa.

 

“Akan sangat menyenangkan bagi anak-anak kita untuk melihat seseorang yang berada di posisi yang sama, tumbuh dewasa dan mencapai impian mereka dan kemudian mengetahui bahwa mereka dapat melakukan yang sama,” ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement