Rabu 15 Sep 2021 15:42 WIB

Gula Obat Diabetes Indonesia Berlaga di Kompetisi Berlin

Gula aren bisa diolah menjadi gula langka yang bebas kalori.

Gula Aren

Menang kompetisi Falling Walls Indonesia

Riset gula aren untuk mengobati diabetes sukses mengantarkan Amalia menjadi juara pertama kompetisi Falling Walls Labs Indonesia  yang digelar lembaga pertukaran akedemis Jerman DAAD Jakarta secara virtual Sabtu (11/9). Acara digelar DAAD Jakarta bermitra dengan kementrian luar negeri Jerman, Euraxess dan Deutsche Welle.

Periset di CV Amalose Indonesia itu menyebutkan, gagasan dan risetnya dipicu problematika yang dihadapi di masyarakat terutama di Indonesia, di mana jumlah kasus diabetes mellitus (DM) ini sangat masif. "Penderitanya sangat beragam dari kalangan bawah, menengah, hingga atas, menandakan masalah ini memang akarnya adalah gaya hidup masyarakatsecara keseluruhan, tidak hanya kalangan tertentu saja” ujar master farmasi dari Universitas Indonesia itu kepada DW.

Amalia mencermati masyarakat Indonesia memang sangat menyukai makanan dan minuman manis yang mengandung gula. Konsumsi makanan dan minuman manis sudah menjadi kebiasaan sehari-hari. Oleh karena itu, saat seseorang didiagnosis dengan DM, kebiasaan konsumsi manis tersebut jugalah yang sangat sulit ditinggalkan.

Dalam kompetisi virtual yang dibuka oleh Direktur DAAD kantor regional Jakarta, Thomas Zettler dan dipandu oleh dua staf DAAD Jakarta Christian Rabl dan Ribka Gloria itu, Amalia mengungguli 18 finalis lainnya yang lolos ke babak final kompetisi. Posisi kedua diraih Putu Brahmanda Sudarsana yang mengajukan tema preservasi manuskrip kuno dan posisi tiga diraih Jeallyza Muthia Azra yang mengusung tema pengolahan air kelapa muda untuk pemanfaatan lebih efektif. 

Ide-ide yang lolos ke babak final Falling Walls Indonesia berspektrum cukup luas dan inovatif mulai dari yang berskala lokal hingga global. Topiknya mulai dari yang sederhana seperti koperasi petani jamur lokal, hingga yang berskala luas seperti pembuatan bahan bakar dari limbah plastik atau kapal laut berbahan bakar hidrogen untuk transpotasi samudra.

Beradu gagasan inovatif di Berlin

Sebagai pemenang Falling Walls Lab Indonesia, Amalia akan mewakili Indonesia beradu gagasan inovatif dalam acara Falling Walls Science Summit dari  7 sampai 9 November di Berlin. Di Jerman, wakil Indonesia itu akan kembali mempresentasikan proyeknya, bersaing lagi dalam kompetisi sains internasional yang diikuti sekitar 1000 peserta dari 115 negara di seluruh dunia.

Seluruhnya ada 7 kategori disiplin keilmuan yang akan saling bersaing ketat menampilkan para kandidat dari berbagai negara, untuk meraih gelar juara yang bergengsi di bidang masing-masing.

Kompetisi Falling Walls yang digelar setahun sekali bertujuan mencari telenta dan inovator-inovator muda atau lembaga riset dengan gagasan cemerlang untuk mengatasi berbagai masalah baik global maupun regional dengan penetrasi luas di masyarakat. Dinamai Falling Walls terinspirasi oleh runtuhnya Tembok Berlin pada 9 November 1989.

 

 

sumber: https://www.dw.com/id/gula-aren-obat-diabetes-dari-indonesia-akan-berlaga-di-pertemuan-puncak-sains-berlin-2021/a-59176013

sumber : DW
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement