Mereka yang berada di kelompok waktu luang tinggi merasakan tingkat kesejahteraan yang lebih rendah dibandingkan dengan kelompok waktu luang sedang jika mereka terlibat dalam kegiatan yang tidak produktif. Namun, mereka yang terlibat dalam kegiatan produktif diharapkan merasakan jumlah kesejahteraan yang sama apakah mereka berada di kelompok waktu luang tinggi atau sedang.
Profesor Psikiatri dan Ilmu Neurobehavioral Chester F. Carlson dari Fakultas Kedokteran Universitas Virginia, J. Kim Penberthy, mengatakan studi ini sangat menarik. Hanya saja, itu tampaknya berlawanan dengan intuisi.
"Saya melakukan banyak penelitian pemusatan perhatian dan kami sering menganjurkan orang untuk memperlambat dan melihat manfaat dari waktu senggang. Jadi, ini sedikit bertentangan dengan itu. Ada manfaat kesehatan untuk memiliki waktu luang untuk bernapas dan membiarkan pikiran kita mengembara," ucap dia.
Penberthy mencatat, temuan itu tidak selalu berlaku untuk semua orang. Mungkin ada seseorang yang karena kepribadian dan keadaan hidupnya, tidak nyaman sendirian. Mereka bosan dan merasa itu tidak menyenangkan.
"Tapi saya tidak berpikir itu berarti itu benar untuk semua orang," ujarnya.