Senin 06 Sep 2021 22:00 WIB

Helikopter NASA Ingenuity Bekerja di Luar Espektasi

Helikopter Ingenuity telah menyelesaikan 12 penerbangan di Mars.

Rep: Noer Qomariah Kusumawardhani/ Red: Dwi Murdaningsih
Ingenuity
Foto: nasa
Ingenuity

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON—Helikopter Ingenuity telah menjadi teman perjalanan rover Perseverance, yang misi utamanya adalah mencari tanda-tanda kehidupan purba di Mars. Kepala Tim teknik mesin Ingenuity Josh Ravich mengatakan semuanya bekerja dengan sangat baik.

“Kami tampil lebih baik di permukaan daripada yang kami harapkan,” kata Ravich, dilansir dari Science Alert, Senin (6/9).

Baca Juga

Ratusan orang berkontribusi pada proyek tersebut, meskipun hanya sekitar selusin yang saat ini mempertahankan peran sehari-hari. Ravich bergabung dengan tim lima tahun lalu.

“Ketika saya mendapat kesempatan untuk bekerja di proyek helikopter, saya pikir saya memiliki reaksi yang sama seperti orang lain: ‘Apakah itu mungkin?’” ujarnya.

Keraguan awalnya dapat dimengerti, yakni udara di Mars memiliki kepadatan yang setara dengan hanya satu persen dari atmosfer Bumi. Sebagai perbandingan, menerbangkan helikopter di Mars akan seperti menerbangkan helikopter di udara tipis hampir 30 km di atas Bumi.

Tidak mudah untuk mencapai Mars sejak awal. Ingenuity harus menahan kejutan awal lepas landas dari Bumi dan kemudian pendaratan 18 Februari di planet merah setelah perjalanan tujuh bulan melalui ruang angkasa.

Begitu berada di lingkungan barunya, helikopter kecil seberat 1,8 kg harus bertahan dari dinginnya malam di Mars. Perangkat ini menggunakan panel surya untuk mengisi baterainya di siang hari. Penerbangan dipandu menggunakan serangkaian sensor, karena jeda 15 menit dalam komunikasi dari Bumi membuat panduan real time menjadi tidak mungkin.

Pada 19 April, Ingenuity melakukan penerbangan perdananya, membuat sejarah sebagai pesawat bermotor pertama yang terbang di planet lain. Melebihi semua harapan, ia telah terbang 11 kali lebih banyak.

“Kami sebenarnya mampu menangani angin yang lebih besar dari yang kami harapkan,” kata Ravich.

Sejak itu, Ingenuity telah terbang setinggi 12 meter dan penerbangan terakhirnya berlangsung selama dua menit 49 detik. Secara keseluruhan, perangkat telah menempuh jarak 1,6 mil. Pada Mei, Ingenuity menerbangkan misi satu arah pertamanya, mendarat di luar “lapangan terbang” yang relatif datar yang telah dipilih dengan cermat sebagai rumah awalnya.

Namun, tidak semuanya berjalan mulus. Setelah terlempar ke luar keseimbangan yang berbahaya oleh malfungsi yang memengaruhi foto yang diambil dalam penerbangan untuk membantunya menstabilkan, Ingenuity itu dapat pulih. Helikopter mendarat, aman dan sehat serta masalahnya diselesaikan.

Ingenuity sekarang sedang dikirim untuk mencari jalan untuk Perseverance, menggunakan kamera warna resolusi tinggi. Tujuannya ada dua, yaitu untuk memetakan jalur penjelajah yang aman, tetapi juga yang menarik secara ilmiah, terutama dalam hal geologis.

Ken Farley, yang mengepalai tim sains Perseverance, menjelaskan bagaimana foto yang diambil oleh Ingenuity selama penerbangan ke-12 menunjukkan wilayah yang dijuluki South Seitha kurang menarik daripada yang diharapkan para ilmuwan. Akibatnya, rover mungkin tidak dikirim ke sana.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement