Senin 06 Sep 2021 00:50 WIB

Ilmuwan Ungkap Kapan dan Bagaimana Matahari akan Hancur

Astronom memperkirakan matahari akan mencapai akhir hidupnya sekitar 10 miliar tahun.

Rep: Meiliza Laveda/ Red: Dwi Murdaningsih
Matahari. ILustrasi
Foto:

“Ketika sebuah bintang mati, ia mengeluarkan massa gas dan debu yang dikenal sebagai selubungnya ke luar angkasa. Selubung itu bisa mencapai setengah massa bintang. Ini mengungkapkan inti bintang,” kata Astrofisikawan University of Manchester Inggris sekaligus salah seorang penulis studi yang diterbitkan di jurnal Nature Astronomy, Albert Zijlstra.

Zijlstra menyebut saat itulah inti panas membuat selubung yang dikeluarkan bersinar terang selama sekitar 10 ribu tahun yang membuat nebula planeter terlihat. Beberapa sangat terang sehingga dapat dilihat dari jarak yang sangat jauh berukuran puluhan meter jutaan tahun cahaya di mana bintang itu sendiri akan terlalu redup untuk dilihat.

Model data yang dibuat tim sebenarnya memprediksi siklus hidup berbagai jenis bintang untuk mengetahui kecerahan nebula planeter yang terkait dengan massa bintang yang berbeda. “Bintang tua bermassa rendah seharusnya membuat nebula planeter yang jauh lebih redup daripada bintang muda yang lebih masif. Ini telah menjadi sumber konflik selama 25 tahun terakhir,” ujar Zijlstra

Dikutip Science Alert, Ahad (5/9), model 2018 telah memecahkan masalah ini dengan menunjukkan Matahari berada di sekitar batas bawah massa untuk sebuah bintang yang dapat menghasilkan nebula yang terlihat. Bahkan bintang dengan massa kurang dari 1,1 kali Matahari tidak akan menghasilkan nebula yang terlihat. Bintang yang lebih besar hingga tiga kali lebih besar dari Matahari yang akan menghasilkan nebula yang lebih terang.

Untuk semua bintang lain di antaranya, kecerahan yang diprediksi sangat dekat dengan apa yang telah diamati. “Kami sekarang tidak hanya memiliki cara untuk mengukur keberadaan bintang-bintang berusia beberapa miliar tahun di galaksi-galaksi jauh tapi kami telah menemukan apa yang akan dilakukan Matahari ketika ia mati,” tambahnya.

Baca juga : Badui Kabilah di Saudi yang Kukuh Pertahankan Tradisinya

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement