Kamis 02 Sep 2021 14:36 WIB

Harapan Hidup Berkurang 2 Tahun Gara-Gara Polusi

Polusi mengakibatkan kematian lebih banyak di seluruh dunia.

Rep: Puti Almas/ Red: Dwi Murdaningsih
Pejalan kaki melewati JPO dengan latar belakang gedung-gedung bertingkat yang diselimuti kabut polusi di Jakarta, Selasa (20/4). Berdasarkan data IQAIR pada Selasa (20/4)  pukul 11.54 WIB, DKI Jakarta menduduki peringkat keempat dengan kualitas udara terburuk di dunia dengan indeks kualitas udara mencapai angka 160 AQI, yang tergolong tidak sehat. Republika/Putra M. Akbar
Foto:

 

Penulis laporan tersebut mengatakan bahwa polusi udara terutama didorong oleh penggunaan dan produksi bahan bakar fosil, yang menciptakan masalah global yang membutuhkan kebijakan. 

Studi juga menunjukkan bagaimana dunia menikmati langit dan udara yang lebih bersih ketika pandemi memaksa terbatasnya mobilitas. Tetapi pada saat yang sama, beberapa bagian dunia mengalami polusi udara tingkat tinggi dari kebakaran hutan, yang diperburuk oleh kondisi cuaca yang panas dan kering. 

Di Amerika Serikat (AS), kabut asap dari kebakaran hutan tanpa henti di beberapa negara bagian barat menyebar ke seluruh wilayah negeri dan dilaporkan mempengaruhi kualitas udara hingga ke New York, salah satu kota terbesar di negara itu. Peristiwa luar biasa ini menggambarkan bahwa polusi udara tidak hanya menjadi tantangan global, tetapi juga terkait perubahan iklim. 

 

Kedua tantangan tersebut terutama disebabkan oleh penyebab yang sama, yaitu emisi bahan bakar fosil dari pembangkit listrik, kendaraan, dan sumber industri lainnya. Ini meminta pemerintah dunia untuk segera menerapkan kebijakan untuk mengurangi ketergantungannya pada bahan bakar seperti batu bara, minyak dan gas.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement