Selasa 31 Aug 2021 16:18 WIB

Varian Baru Covid C.1.2 di Afsel, Bermutasi Lebih Cepat?

Varian C.1.2 telah bermutasi begitu cepat.

Rep: Puti Almas/ Red: Dwi Murdaningsih
Ilustrasi virus corona.
Foto:

Hal tersebut mengartikan bahwa langkah-langkah seperti mencuci tangan, menjaga jarak, dan bahkan mungkin penggunaan masker di antara yang divaksinasi akan terus menjadi pertahanan garis depan untuk beberapa waktu mendatang. Varian genetik SARS-CoV-2 bukanlah hal baru, di mana ini telah muncul dan beredar di seluruh dunia selama pandemi COVID-19.

Varian yang menjadi perhatian diklasifikasikan sebagai yang ada bukti peningkatan penularan, penyakit yang lebih parah, peningkatan rawat inap atau kematian, dan penurunan efektivitas pengobatan atau vaksin. Ada empat varian yang menjadi perhatian sejauh ini, yaitu Alpha, Beta, Gamma dan Delta. Kemudan empat varian minat meliputi Eta, Iota, Kappa dan Lambda) yang beredar secara global,.

Alpha, Beta, dan Delta memiliki dampak paling besar secara global dalam hal transmisi dan menghindar dari kekebalan. Varian Delta dengan cepat menggantikan varian lain untuk mendominasi secara global, termasuk di Afrika Selatan.

Pengawasan genomik yang sedang berlangsung di Afrika Selatan juga mendeteksi peningkatan urutan yang ditetapkan ke C. 1 selama gelombang ketiga infeksi SARS-CoV-2 pada Mei, yang tidak terduga sejak C. 1, pertama kali diidentifikasi di Afrika Selatan.

 

Setelah perbandingan profil mutasi antara ini dan sekuens C. 1 yang lebih lama, di mana ini hanya berisi mutasi D614G dalam lonjakan, jelas bahwa sekuens baru ini telah bermutasi secara substansial. Studi ini juga menemukan bahwa garis keturunan C.1.2 memiliki tingkat mutasi sekitar 41,8 mutasi per tahun, yang hampir dua kali lebih cepat dari tingkat mutasi global saat ini dibanding varian lainnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement