Untuk penelitian ini, tim membuat pseudovirus untuk penelitian, yang hanya memiliki protein S, tetapi tidak sisa virus. Mereka ingin menunjukkan bahwa di laboratorium, protein ini dengan sendirinya cukup untuk menyebabkan penyakit.
"Efek pada sistem pernapasan adalah konsekuensi dari peradangan jaringan pembuluh darah di paru-paru," jelas tim.
Menurut Uri Manor, asisten profesor peneliti di University of California-San Diego, banyak orang menganggap Covid-19 sebagai penyakit pernapasan. Ia menyebut, Covid-19 sebenarnya adalah penyakit pembuluh darah.
"Itu bisa menjelaskan mengapa beberapa orang mengalami strok, dan mengapa beberapa orang memiliki masalah di bagian lain dari tubuh. Kesamaan di antara mereka adalah bahwa mereka semua memiliki dasar pembuluh darah," kata Manor.
Menurut Profesor Rafael Manez Mendiluce, kepala perawatan intensif di Rumah Sakit Universitas Bellvitge di Spanyol, masalah vaskular dapat dikaitkan dengan respons peradangan pada sistem kekebalan pasien.
Baca juga : Kemenkes: Dugaan Data Informasi Bocor di Aplikasi eHAC Lama