REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Para peneliti menemukan ada bintang mirip matahari yang melahap planetnya sendiri. Temuan ini menunjukkan setidaknya seperempat dari sistem planet yang mengorbit bintang yang mirip dengan matahari memiliki masa lalu yang sangat kacau dan dinamis.
Dilansir dari theconversation pada Selasa (31/8), planet-planet di tata surya berputar mengelilingi matahari dalam jalur yang stabil dan hampir melingkar. Ini menunjukkan kalau orbitnya tidak banyak berubah sejak planet pertama kali terbentuk. Tetapi banyak sistem planet yang mengorbit di sekitar bintang lain telah mengalami masa lalu yang sangat kacau.
Sejarah tata surya yang relatif tenang telah mendukung berkembangnya kehidupan di Bumi. Dalam mencari dunia asing yang mungkin berisi kehidupan dapat mempersempit target jika memiliki cara untuk mengidentifikasi sistem yang memiliki 'masa lalu' yang damai.
"Tim astronom internasional telah menangani masalah ini dalam penelitian yang diterbitkan di Nature Astronomy. Kami menemukan antara 20 persen dan 35 persen bintang mirip matahari memakan planetnya sendiri, dengan angka yang paling mungkin adalah 27 persen," kata salah satu peneliti tersebut.
Ia menjelaskan sistem biner terdiri dari dua bintang yang mengorbit satu sama lain. Kedua bintang umumnya terbentuk pada waktu yang sama dari gas yang sama, jadi keduanya seharusnya mengandung campuran unsur yang sama.
Baca juga : Psikolog: Sesekali Coba Jalan di Sekitar Rumah
Namun, jika sebuah planet jatuh ke salah satu dari dua bintang, maka planet larut di lapisan luar bintang. Ini dapat mengubah komposisi kimia bintang, yang berarti melihat lebih banyak unsur yang membentuk planet berbatu seperti besi daripada yang seharusnya muncul.
Hasil ini merupakan terobosan untuk astrofisika bintang dan eksplorasi planet ekstrasurya. Para peneliti tidak hanya menemukan bahwa planet pemakan dapat mengubah komposisi kimia bintang mirip Matahari, tetapi juga bahwa sebagian besar sistem planet mereka mengalami masa lalu yang sangat dinamis, tidak seperti tata surya.
Ada jutaan bintang yang relatif dekat mirip dengan Matahari. Tanpa metode untuk mengidentifikasi target yang paling menjanjikan, pencarian 'bumi kedua' akan seperti pencarian jarum di tumpukan jerami.